sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Eks pegawai minta KPK buka nama-nama yang lolos TWK

Publik belum mengetahui pasti siapa saja yang dinyatakan gagal tes wawasan kebangsaan KPK.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Senin, 10 Mei 2021 07:41 WIB
Eks pegawai minta KPK buka nama-nama yang lolos TWK

Eks pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nanang Farid Syam, meminta lembaga antirasuah membuka hasil asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK). Menurutnya, jika tetap ditutup sama saja membuktikan KPK ingin depak orang-orang terbaiknya.

"Kalau memang ini adalah hasil tes, ya, diumumkan saja seperti hasil tes CPNS yang lain, diumumkan secara terbuka. Kenapa harus sembunyi-sembunyi dan lempar bola sembunyi tangan?" ujar pegawai yang mengabdi 15 tahun di KPK dalam diskusi virtual, Minggu (9/5).

Permintaan ini menyusul ada 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat menjadi aparatur sipil negara (ASN). Sampai kini, publik belum mengetahui pasti siapa saja yang dinyatakan gagal, tapi muncul beberapa nama yang dirumorkan, seperti penyidik senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap.

Mengenai TWK, Nanang menilai tes sudah mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Sebab dari informasi yang beredar, pertanyaan yang diajukan dirasa ngawur dan melecehkan kaum perempuan serta nalar sebagai bangsa beradab, misalnya soal apakah bersedia menjadi istri kedua.

"Saya kira ini menjadi bukti bahwa negara ini tidak serius untuk menjaga hak warga negaranya, tidak serius dalam memberantas korupsi," katanya.

Nanang pun membagikan pengalamannya ketika tes sebagai pegawai KPK. Dia mengatakan, ujian yang dihadapi tidak ringan dan dididik langsung di Secapa Polri, Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami melakukan induksi selama satu bulan lebih kurang, dan itu isinya tentang wawasan kebangsaan. Kita bicara tentang nilai-nilai Pancasila, integritas, dan mungkin hanyalah 80% yang kita kemudian berbicara tentang teknis pekerjaan yang diajarkan oleh senior-senior kita di kepolisian dan kejaksaan," ucapnya.

Sisanya, sambung Nanang, mengenai materi nilai-nilai menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Dia pun menganggap apabila rekannya yang masih di KPK teguh menjalankan tugas, itu tidak lain merupakan bagian dari nilai wawasan kebangsaan.

Sponsored

"Jadi sulit bagi kita untuk tidak suudzon, sulit bagi kita untuk tidak menduga ini (TWK) adalah upaya sistematis untuk mengebiri mereka-mereka yang teguh dan mereka-mereka yang kuat dalam menegakan integritas," ucap pria yang meninggalkan KPK 16 Desember 2020.

Dalam tes pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN, pekerja yang memenuhi syarat sebanyak 1.274 orang, tidak memenuhi syarat 75 orang, dan dua pegawai tidak hadir wawancara. Tes diselenggarakan lembaga antirasuah bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara atau BKN pada Maret sampai 9 April 2021.

Adapun terkait nama yang tidak dipublikasikan, Ketua KPK Firli Bahuri berdalih karena tidak ingin menebar isu dan menghormati hak asasi manusia. Di sisi lain, dia khawatir akan berdampak pada famili apabila 75 nama yang tak lolos dibeberkan kepada publik.

Firli pun tidak membenarkan atau membantah nama-nama yang sebelumnya telah beredar gagal lolos TWK. "Kalau tadi ada yang mengatakan nama-nama yang beredar, silakan anda (wartawan) tanya siapa yang menyebar nama-nama itu. Yang pasti adalah bukan KPK," ucapnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid