sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Epidemiolog: Daya perlindungan vaksin tidak sempurna

Banyak negara sukses mengendalikan laju penularan Covid-19 tanpa vaksin.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Selasa, 12 Jan 2021 09:28 WIB
Epidemiolog: Daya perlindungan vaksin tidak sempurna

Ahli epidemiologi dan biostatistik Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan, pandemi Covid-19 tidak bisa dihentikan hanya dengan vaksinasi. Mestinya, penanganan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai cara, seperti menggalakkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

“(Penanganan Covid-19) harus menggunakan solusi berlapis-lapis. Banyak solusi yang harus dikerjakan,” ucap Pandu saat dihubungi Alinea.id, Selasa (12/1).

Hingga saat ini, kata dia, sudah banyak negara berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 tanpa vaksin. Karenanya, pengendalian pagebluk semestinya tidak menunggu vaksin.

“Itu yang harus dilakukan. Jangan menunggu vaksin atau menggantungkan pada vaksin. Vaksin itu, kan, daya perlindungannya tidak sempurna. Sangat tidak sempurna,” tegasnya.

Di sisi lain, Pandu meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan efikasi CoronaVac, vaksin Sinovac Life Science Co, sebesar 65,3%. Alasannya, uji klinis belum mencapai final serta sudah terbukti bermanfaat dan aman.

Dirinya sebelumnya juga mengatakan, sebaiknya tujuan vaksinasi bukan mencapai kekebalan imunitas (herd immunity), tetapi mengendalikan Covid-19. Apalagi, program yang ditargetkan selesai dalam setahun ini akan mengalami banyak kendala.

Jika ingin rampung sesuai target, pemerintah disarankan mengubah strategi hingga parameter keberhasilan penanganannya.

"Satu tahun tidak bisa tuntas hanya dengan vaksinasi. Memangnya pemerintah punya vaksinnya? Emangnya stoknya cukup?" tanyanya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid