sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fahri Hamzah usulkan Reuni 212 rutin diadakan

Peristiwa 212 adalah sebuah gerakan massa yang harus diperingati karena merupakan bagian dari perjuangan.

Ayu mumpuni Kudus Purnomo Wahidin
Ayu mumpuni | Kudus Purnomo Wahidin Minggu, 02 Des 2018 15:22 WIB
Fahri Hamzah usulkan Reuni 212 rutin diadakan

Mantan Politisi PKS Fahri Hamzah menyarankan agar Reuni Akbar 212 dijadikan momentum nasional yang rutin digelar setiap 2 Desember. Sebab, peristiwa 212 adalah sebuah gerakan massa yang harus diperingati karena merupakan bagian dari perjuangan.

Hal tersebut ia ungkapkan setelah melihat geliat Reuni Akbar 212 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (2/12).

"Saya kira bagus. Menjadi momen nasional yang rutin, karena memang setiap kegelisahan masyarakat pasti ada sebabnya dan pasti menyeruak. Menjadi bahan kajian untuk membuat suatu formula secara nasional," paparnya di lokasi.

Terkait, soal residu konflik akibat dari Pilkada DKI Jakarta, Fahri mengatakan, hal tersebut lebih baik dilupakan, sebab permasalahan itu telah selesai.

"Saya setuju apa yang tadi diungkapkan Habib Rizieq. Kita jadikan sebagai hari persaudaraan antar anak bangsa. Sadarlah, persoalan yang telah selesai jangan dipersoalkan kembali," imbuhnya.

Sementara Habib Rizieq Shihab menyampaikan pesannya kepada peserta aksi reuni 212 melalui video converence dari Mekah. Melalui pesannya tersebut Rizieq mengimbau kepada seluruh peserta aksi reuni 212 mengenai pilihan politik.

Rizieq meminta para peserta aksi reuni 212 untuk memilih Capres-Cawapres hasil ijtima ulama. Seperti diketahui, ijtima ulama memutuskan untuk mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno.

"Ayo kita pilih Capres dan Cawapres hasil ijtima ulama," seru Rizieq melalui vidio conference, Minggu (2/12).

Sponsored

Selain Capres-Cawapres, Rizieq juga meminta kepada peserta aksi untuk memilih anggota legislatif dari koalisi keumatan. Ia pun menyerukan haram hukumnya untuk memilih pasangan yang anti agama, anti pancasila dan anti kebinekaan.

"Kami ingin sampaikan tanpa sedikit pun keraguaan, bahwasanya di Pilpres dan Pileg haram kita memilih Capres dan Cawapres yang dipilih dan diusung partai penista agama," tegas Rizieq.

Pendiri Front Pembela Islam (FPI) itu pun berpesan, seorang pemimpin tidak diperkenankan untuk berbohong. Seorang pemimpin yang telah berbohong menurut Rizieq sudah sepantasnya ditinggalkan.

Ia berpendapat, lima tahun belakangan ini terdapat gerakan sistematis yang ingin menghancurkan sendi-sendi agama dengan menghancurkan segala cara. Oleh karenanya, ia meminta kepada seluruh umat untuk fokus pada perubahan.
 

Berita Lainnya
×
tekid