sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Fraksi PKS DPR ingatkan pemerintah agar tidak ada penyimpangan dalam operasi pasar

Nevi Zuairina berharap pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 10 Jan 2022 20:37 WIB
Fraksi PKS DPR ingatkan pemerintah agar  tidak ada penyimpangan dalam operasi pasar

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengkritisi langkah pemerintah dalam mengambil kebijakan kebutuhan pokok. Dia mengingatkan agar operasi pasar yang akan dilakukan harus tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan sama sekali.

Legislator dari Partai Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat II ini menambahkan, pemerintah juga harus memastikan distribusi komoditas kebutuhan pokok berjalan lancar dan tidak merugikan rakyat. Ia berharap pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok agar tidak merugikan pihak-pihak terkait seperti petani, nelayan, pedagang, dan juga rakyat selaku konsumen.

“Jangan sampai ada penimbunan, dan lakukan koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga terkait. Data yang berbeda antar kementerian dan lembaga harus tepat karena menjadi penyebab munculnya kebijakan yang merugikan rakyat.  Memastikan operasi pasar pada sasaran yang tepat dan tidak ada penyimpangan sedikit pun menjadi kunci suksesnya tindakan pemerintah dalam langkah stabilisasi komoditas pangan di masyarakat," ucap Nevi Zuairina dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (10/11).

Nevi mengusulkan kepada pemerintah agar memperhatikan upaya menjamin tersedianya pasokan stok komoditas agar terjadi stabilitas harga kebutuhan pokok.

“Kementerian Perdagangan mesti melakukan pemeriksaan gudang-gudang yang menyimpan komoditas kebutuhan pokok untuk memastikan tidak terjadi penimbunan. Selain itu, pemerintah harus memberikan sanksi jika ada yang terbukti melakukan penimbunan," tegas dia. 

Nevi menuturkan harga komoditas bahan pokok semua naik. Menurut dia operasi pasar adalah tindakan yang tepat untuk menstabilkan harga komoditas pangan. Di samping itu, kenaikan harga kebutuhan pokok telah menambah beban masyarakat di saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Terlebih lagi banyak masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama pandemi sehingga penurunan daya beli masyarakat semakin lebar. 

“Saya mendengar pemerintah hendak menggelontorkan anggaran cukup besar untuk menstabilkan harga minyak goreng. Saya harap jangan hanya minyak goreng, akan tetapi seluruh bahan pangan utama mesti juga stabil seperti beras, gula pasir, daging sapi atau daging ayam, telur ayam, garam, susu, bawang merah dan bawang putih. Memang yang sangat drastis kenaikannya adalah minyak goreng akibat situasi global," ucap dia.

Di samping itu dengan tingginya harga bahan-bahan pokok di tengah kondisi banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian, langkah dari stabilisasi komoditas pangan ini sangat berarti untuk membantu masyarakat bertahan hidup.

Sponsored

“Stabilisasi komoditas pangan sangat berarti karena pangan yang dikonsumsi setiap hari yang berarti pengeluaran tiap hari. Jika terlalu besar, akan sangat mengganggu keuangan keluarga. Bila tidak terpenuhi, akan berpengaruh terhadap ketercukupan gizi," ucap Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut.

Sebagai tambahan data dilansir dari Menurut dari data BPS terakhir, cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras menjadi komoditas penyumbang inflasi Desember 2021 yang tembus 0,57% (month-to-month/mtm).

Berita Lainnya
×
tekid