sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gagal kabur, sepasang pembunuh pemandu lagu tiba di Jakarta

Kedua pelaku diterbangkan langsung dari Merangin, Jambi, pada Kamis pagi (22/11) untuk menjalani pemeriksaan.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Kamis, 22 Nov 2018 12:32 WIB
Gagal kabur, sepasang pembunuh pemandu lagu tiba di Jakarta

Sepasang kekasih Yustian dan Nissa Regina yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Ciktuti Iin Puspita yang jasadnya ditemukan di dalam lemari akhirnya digelandang ke Polda Metro Jaya. Kedua pelaku diterbangkan langsung dari Merangin, Jambi, pada Kamis pagi (22/11) untuk menjalani pemeriksaan.

"Kedatangan tersangka pembunuh wanita dalam lemari dibawa ke Jatanras (Polda Metro Jaya)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis (22/11).

Argo mengatakan, korban yang berusia 22 tahun itu merupakan perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai pemandu lagu di salah satu tempat hiburan di Jakarta. Kedua tersangka yang membunuh korban oleh anggota Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Selatan dibawa dari Jambi ke Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta Tangerang,Banten sekitar pukul 09.30 WIB.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Andi Sinjaya Ghalib, menuturkan awalnya anggota akan membawa kedua tersangka tersebut dari Jambi ke Jakarta pada Rabu (21/11). Namun, terkendala teknis terkait penerbangan. Akibatnya, kedatangan kedua tersangka ke Jakarta ditunda sehari selanjutnya.

Kasus pembunuhan yang menimpa korban Ciktuti Iin Puspita terungkap bermula ketika warga menemukan sesosok mayat perempuan di dalam lemari pakaian di salah satu tempat kos yang berada di Jalan Mampangprapatan VIII Gang Senang Kompleks Bapenas RT 03 RW 01, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Selasa (20/11).

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pembunuhan dilakukan kedua pelaku karena kesal dengan korban karena telah menipu. Pelaku bernama Yustian kepada polisi mengatakan pada Senin (19/11) malam, korban pulang ke kosannya sembari marah-marah. Korban bertengkar hebat dengan pacarnya.

Pertengkaran itu dipicu masalah uang. Nissa yang juga bekerja sebagai wanita pemandu lagu klub malam, dijanjikan uang sebesar Rp 1,2 juta oleh korban. Tapi, nyatanya Nissa hanya diberi Rp 500 ribu. Karena kesal pacarnya idmarahi, Yustian kemudian memukul korban dengan palu di bagian kepala hingga mengakibatkan pendarahan hebat.

Korban yang diduga kehabisan darah akhirnya tewas di tempat. Karena panik, kedua pelaku menyembunyikan korban di dalam lemari pakaian yang berada di tempat kos korban. Selanjutnya, kedua pelaku langsung berkemas melarikan diri menggunakan bus antar provinsi dengan tujuan Padang Sumatera Barat. (Ant)

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid