sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ganjil genap di pasar tradisional harus diterapkan

Anies menegaskan, pilihannya sederhana ganjil genap atau tidak buka sama sekali.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Rabu, 17 Jun 2020 17:29 WIB
Ganjil genap di pasar tradisional harus diterapkan

Pemprov DKI terapkan kebijakan buka kios ganjil-genap di pasar tradisional. Namun, ada beberapa pedagang yang menolak pemberlakukan ganjil genap, karena bisa mengurangi pendapatan para pedagang.

Pemprov DKI, menerapkan ganjil genap untuk mencegah penyebaran Covid-19, selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta.

Gubernur DKI, Anies Baswedan menegaskan, kebijakan ganjil genap di pasar tradisional harus tetap berjalan. Hal itu, untuk menjamin keselamatan para pedagang. "Harus ganjil genap. Karena memang saat ini kapasitasnya hanya 50%, demi keselamatan pedagang juga," kata Anies di Jakarta, Rabu (17/6).

Selain menjamin keselamatan pedagang, menurut Anies, kebijakan ganjil genap berguna untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pembeli yang datang berbelanja di pasar tradisional. "Jadi bukan semata mata ganjil genap, ini adalah soal keselamatan," ujar dia.

Sponsored

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, hanya ada dua pilihan yang ditawarkan untuk para pedagang pasar tradisional. Pertama, membuka pasar dengan menerapkan ganjil genap. Kedua, Menutup aktivitas dan kegiatan jual beli di pasar.

"Jadi, saya sampaikan kepada pedagang, pilihannya sederhana ganjil genap atau tidak buka sama sekali. Kalau mau ikut kami buka sekarang, kalau tidak tidak buka," tegasnya.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta sebelumnya memperpanjang PSBB dengan menyebutnya sebagai PSBB transisi. Anies memberikan, sejumlah kelonggaran aturan termasuk membuka kembi aktivitas sektor perekonomian di ibu kota seperti perusahaan perkantoran, pusat perbelanjaan, mal, dan pasar tradisional.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid