Garuda Indonesia targetkan jumlah penumpang naik 50% saat libur panjang

PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menargetkan jumlah penumpang pada libur panjang dan cuti bersama 28 Oktober hingga 1 November 2020 meningkat hingga 50% ketimbang hari-hari biasa.

"Untuk jumlah penumpang saat libur panjang, angkanya masih sering berubah. Namun, kami menargetkan penumpang naik 40% hingga 50% dibandingkan di awal Oktober," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada Alinea.id, Rabu (28/10). 

Peningkatan jumlah penumpang diperkirakan dipicu oleh diskon harga tiket hingga 40% yang berlaku untuk periode perjalanan mulai dari tanggal 24 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021. Diskon itu diberikan untuk pembelian tiket pada Sabtu (24/10) hingga Minggu (25/10) lalu. 

Irfan menyebut bakal menawarkan sejumlah promo lainnya untuk mengerek jumlah penumpang saat libur akhir tahun.

"Kami belum menetapkan target jumlah penumpang untuk akhir tahun," ujarnya. 

Di samping itu, kebijakan pemerintah terkait penghapusan biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC) kepada para penumpang yang berangkat dari 13 bandar udara, juga disebut akan mendorong masyarakat untuk bepergian.

Stimulus tarif PJP2U atau PSC yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan ini resmi diberlakukan bagi calon penumpang yang membeli tiket mulai 23 Oktober 2020 pukul 00.01 WIB hingga 31 Desember 2020 pukul 23.59 WIB.

Pembebasan tarif PJP2U atau PSC berlaku di 13 bandara yaitu Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), Hang Nadim, Batam (BTH), Kuala Namu, Deliserdang (KNO), I Gusti Ngurah Rai, Denpasar (DPS), Yogyakarta Internasional, Kulon Progo (YIA), Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP).

Kemudian, Internasional Lombok, Praya (LOP), Jenderal Ahmad Yani, Semarang (SRG), Sam Ratulangi, Manado (MDC), Komodo, Labuan Bajo (LBJ), Silangit (DTB), Blimbingsari, Banyuwangi (BWX), Adi Sucipto, Yogyakarta (JOG).