sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gempa bumi di Papua, warga berhamburan lari keluar rumah 

Gempa Bumi tektonik tersebut berkekuatan 6,1 magnitudo.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 24 Jun 2019 10:57 WIB
Gempa bumi di Papua, warga berhamburan lari keluar rumah 

Sejumlah lokasi di Papua seperti di Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Sarmi, dan Kota Jayapura diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo 6,1 pada Senin, (24/6). Sejumlah warga yang berdomisili di Kabupaten Sarmi bahkan tampak lari berhamburan keluar rumah saat gempa mengguncang  pukul 10.45 WIT.

Salah satu warga Kampung Ansudu II di Kabupaten Sarmi, Yosua Tibut, mengatakan tetatangganya berlarian keluar rumah walaupun guncangan gempa itu tidak terlalu kuat. Mereka merasakan guncangan gempa bumi itu.

"Di Kampung kami guncangannya tidak terlalu kuat tetapi cukup lama sehingga membuat warga panik dan lari keluar rumah," kata Yosua pada Senin (24/6).

Berdasarkan informasi yang didapat dari keluarganya, Yosua mengatakan, guncangan gempa bumi itu sangat terasa di wilayah Sarmi Kota. Sebagian warga berlarian keluar dari rumah mereka karena guncangan gempa tersebut.

"Keluarga di Sarmi menyampaikan soal guncangan gempa itu, bahkan para pegawai yang bekerja di kantor juga terpaksa lari keluar karena guncangannya cukup kuat," katanya.

Meski demikian, dia menambahkan, belum dikabarkan ada kerusakan akibat gempa bumi tektonik yang terjadi di Kabupaten Mamberamo Raya itu.

Sebelumnya, berdasarkan informasi Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, setelah dilakukan pemutakhiran kekuatan gempa bumi menjadi magnitudo 6,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LS dan 138,76 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 85 km arah tenggara Kota Burmeso, Kabupaten Memberamo Raya, Provinsi Papua pada kedalaman 10 km.

Sponsored

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal yaitu sistem Sesar Yapen.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran miring yang merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik (oblique-thrust).

Guncangan gempa dilaporkan dirasakan di Sarmi III-IV MMI, Jayapura II-III MMI di Jayapura, dan Wamena II MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Namun demikian, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid