sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Survei: Generasi Z paling berani beraktivitas di ruang publik saat new normal

Semakin muda, makin berani beraktivitas di tempat umum saat new normal.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Sabtu, 11 Jul 2020 10:34 WIB
Survei: Generasi Z paling berani beraktivitas di ruang publik saat new normal

Hasil survei Lifepal menyebut Generasi Z, yakni kelompok masyarakat dengan rentang usia 15 hingga 25 tahun di Jakarta akan menjadi kelompok usia yang paling berani beraktivitas di tempat publik saat New Normal ketimbang Millennial (lahir 1981-1994), Generasi X (lahir 1965-1980), hingga Baby Boomers (lahir 1946-1964).

Selain menunjukkan adanya penurunan aktivitas masyarakat sebesar 58%, survei tersebut juga menunjukkan beberapa temuan menarik lainnya, yakni semakin muda kelompok usianya, makin berani pula mereka beraktivitas di tempat umum saat New Normal.

Survei dengan metode random sampling terhadap 561 responden dengan rentang usia 15 hingga 74 tahun juga mencatat bahwa, mereka yang semakin tua kelompok usianya, semakin rendah keinginan untuk beraktivitas di berbagai tempat publik dan adanya perbedaan frekuensi aktivitas masyarakat dalam klasifikasi penghasilan dan gender. 

"Para responden adalah warga yang berdomisili di Jakarta dan atau yang beraktivitas rutin di Jakarta. Ini merupakan analisis lanjutan dari analisis pertama pada survei yang sama, yakni New Normal, Aktivitas Turun Sampai 58% Dibanding Sebelum Covid-19 Generasi Z paling tidak ragu untuk sering-sering berbelanja di supermarket dan minimarket," bunyi rilis survei tersebut mengutip lifepal.co.id, Sabtu (11/7).

Aktivitas outdoor dan indoor

Di era New Normal nanti, frekuensi aktivitas belanja indoor di pusat perbelanjaan, minimarket, atau supermarket yang dilakukan warga usia 15 hingga 25 tahun akan mencapai 67,4% atau lebih tinggi ketimbang kelompok usia lainnya.

Temuan Lifepal lainnya adalah, Generasi Z merupakan kelompok usia yang paling berani untuk lebih sering  berbelanja di pasar tradisional pada saat New Normal.

Lama terjebak kerja dan belajar dari rumah, Generasi Z paling optimis kembali ke kantor dan sekolah saat New Normal

Sponsored

"Frekuensi kegiatan kuliah ke kampus, atau bekerja di kantor warga Generasi Z juga akan mencapai 61% di masa New Normal. Tentunya hal ini sedikit banyak dipengaruhi kebijakan pemerintah untuk membuka sekolah yang berada di zona hijau, maupun rencana untuk memperbolehkan kembali kantor dan tempat usaha yang diwajibkan membiarkan karyawannya kerja dari rumah pada saat PSBB," lanjutnya.

Dari sisi transportasi, Generasi Z dan Milenial sama-sama lebih memilih taksi atau taksi online untuk bepergian. Di era New Normal nanti, Generasi Z dan Milenial adalah dua kelompok usia yang akan lebih memilih untuk sering menggunakan taksi atau taksi online daripada dua kelompok usia di atasnya.

"Taksi maupun taksi online memang tergolong transportasi minim penumpang, sehingga punya tingkat risiko penularan Covid-19 lebih rendah ketimbang KRL, TransJakarta, maupun MRT," bebernya.

Penghasilan dan keberanian beraktivitas 

Penghasilan seseorang dinilai turut mempengaruhi seseorang untuk beraktivitas. Semakin rendah penghasilan seseorang, makin berani mereka mengunjungi tempat rekreasi indoor di era New Normal

Hasil survei Lifepal juga membuktikan bahwa frekuensi aktivitas rekreasi responden dengan tingkat penghasilan di bawah Rp 5 juta, jauh lebih tinggi dari responden dengan kategori penghasilan di atas mereka.

Tercatat, frekuensi kunjungan ke tempat rekreasi indoor padat massa (mall, diskotik, bar, dan karaoke) warga dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta adalah 37,4%. Namun untuk rekreasi outdoor padat massa (pameran dan konser off air) ada di angka 31,5%.  

Pun sebaliknya, makin rendah penghasilan makin berani naik kendaraan umum. Selain lebih berani mengunjungi tempat rekreasi indoor maupun outdoor, masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 5 juta juga lebih berani naik kendaraan umum ketimbang masyarakat dengan penghasilan di atas itu.

Sebut saja, persentase frekuensi aktivitas penggunaan ojek online ada di 43%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (bus, KRL, dan MRT) adalah 36%.

Bahkan, fakta Lifepal membeberkan fakta unik lainnya, bahwa frekuensi aktivitas pergi ke tempat ibadah para warga berpenghasilan di bawah Rp 5 juta, akan kembali mencapai 50% dibandingkan sebelum masa pandemi. 

"Sementara itu, masyarakat dengan penghasilan di atas Rp 20 juta hanya 46%. Perempuan lebih berani naik kendaraan umum daripada pria di New Normal," urainya.

Perempuan lebih berani beraktivitas

Dalam kategori gender, perempuan terlihat lebih berani untuk naik kendaraan umum ketimbang pria. Survei menunjukkan bahwa frekuensi menggunakan transportasi ojek atau ojek online perempuan akan kembali ke angka 40%, taksi atau taksi online 46%, dan kendaraan umum padat massa (KRL, TransJakarta, maupun MRT) adalah 34%.

Bahkan, perempuan dinilai lebih berani ke gym dan tempat olahraga Indoor, meski risiko terpapar Covid-19 terbesar ada pada aktivitas olahraga di tempat indoor seperti gym atau pusat kebugaran lainnya. 

"Namun hasil survei Lifepal menunjukkan bahwa persentase frekuensi aktivitas responden perempuan dalam aktivitas ini akan kembali sebesar 29%, sedangkan pria hanyalah 26%. Pria lebih berani belanja ke pasar tradisional dibanding perempuan. Cukup menarik pula diketahui bahwasannya, pemulihan aktivitas belanja di pasar tradisional para pria adalah 48,9% dibandingkan masa sebelum pandemi. Namun, frekuensi responden perempuan di pasar tradisional hanya akan kembali 46%," pungkasnya. 

Untuk diketahui, survei aktivitas masyarakat memasuki masa New Normal dilakukan dengan metode random sampling terhadap 561 responden yang merupakan warga domisili Jakarta, maupun orang-orang yang beraktivitas rutin di Jakarta. Perbandingan jumlah responden dalam survei ini adalah, pria 48% dan wanita 52%. 

Responden dikategorikan pula dalam kategori penghasilan. Sebanyak 26,6% responden memiliki penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan, 19,2% berpenghasilan Rp 10 hingga 20 juta, 29,4% berpenghasilan Rp 5 hingga Rp 10 juta per bulan, dan 24,7% dengan penghasilan Rp 20 juta per bulan. 

Sementara itu untuk kategori usia, 20,6% responden berusia 15 hingga 25 tahun, 52,3% berusia 26 hingga 39 tahun, 21,5% berusia 40-55 tahun, dan 5,6% berusia 56 hingga 74 tahun. 

Lewat survei tersebut, Lifepal mencatat bahwa rata-rata frekuensi aktivitas masyarakat di Jakarta saat New Normal hanya berkisar 42,6% saja dibandingkan dengan masa sebelum pandemi.

Berita Lainnya
×
tekid