Genjot tracing Covid-19, Jateng akan pakai GeNose
Alat akan didistribusikan ke beberapa lokasi yang menjadi surveilans.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berencana menggunakan alat pendeteksi SARS-CoV-2 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose. Kit akan dipakai untuk meningkatkan pelacakan (tracing) dengan mudah dan cepat.
"Kita sudah minta untuk pesan dan sudah komunikasi antara Dinas Kesehatan Jateng dengan UGM. Sudah ada price list-nya juga," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
"Kami akan pakai itu agar surveilans bisa melakukan tracing dengan cepat. Itu waktunya, kan, tidak lama, cukup tiga menit sudah ada hasilnya dengan cara sangat gampang,” sambung dia, mencuplik situs web Pemprov Jateng.
Pemprov bakal mendistribusikan GeNose ke beberapa lokasi, seperti rumah sakit (RS) dan tempat keramaian. Pun bisa pula ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang menjadi surveilans.
"Harganya murah, jadi artinya kabupaten/kota bahkan masyarakat bisa beli. Kalau setiap puskesmas memiliki alat ini satu saja, maka bisa menjadi alat yang cukup bagus untuk melakukan tracing atau surveilans di level puskesmas,” paparnya.
GeNose diklaim mampu melakukan pemeriksaan sekitar 120 kali per hari dengan estimasi tiap pemeriksaan sekitar tiga menit. Adapun efektivitas kerja alat selama enam jam.
Kit tersebut telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 24 Desember 2020. Alat ini sebelumnya menjalani pengujian di beberapa RS di Indonesia.
Sebanyak 100 unit pertama telah dikirimkan kepada Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) untuk meningkatkan akurasinya. GeNose rencananya diproduksi massal pada Januari 2021.