sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Coronavirus, Gerindra desak pemerintah keluarkan travel warning

Ahmad Muzani mengaku kaget ada WNI suspect coronavirus.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Jumat, 24 Jan 2020 19:15 WIB
Coronavirus, Gerindra desak pemerintah keluarkan <i>travel warning</i>

Pemerintah didesak tegas mengeluarkan travel warning (peringatan perjalanan) untuk melarang warga negara Indonesia (WNI) tidak berpergian ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

"Mungkin tidak perlu seluruh wilayah negara itu, tapi di tempat virus Corona itu mewabah. Kita harus mengeluarkan travel warning yang agak keras, sehingga warga indonesia tidak mendatangi wilayah tersebut," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).

Selain travel warning, Wakil Ketua MPR Fraksi Gerindra itu juga mengusulkan pemerintah mulai memikirkan peredaran bahan makanan, buah, unggas atau bahan baku lainnya dari China, khususnya dari wilayah sumber coronavirus. Bahkan, Muzani menyarankan sebaiknya menghentikam impor sementara untuk kemudian dievaluasi.

Muzani mengaku kaget dengan adanya WNI suspect coronavirus. "Sehingga saat pemerintah merilis ada orang Indonesia yang positif terkena wabah Corona, saya sangat kaget, mengkhawatirkan. Kami minta pemerintah menangani ini secara serius. Walaupun hanya satu orang, tapi ini harus segera dilakukan tindakan cepat dan tepat," ujarnya.

Sebelumnya, dikabarkan seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Pusat, dikabarkan suspect terjangkit virus mematikan yang belum ditemukan faksinnya tersebut. Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari China.

Diketahui, pada Jumat (24/1), Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi bahwa per Kamis (23/1) terdapat 830 kasus coronavirus jenis baru dan jumlah kematian meningkat jadi 25 orang. Pihak berwenang China telah mengisolasi Kota Wuhan, yang dianggap sebagai pusat penyebaran coronavirus jenis baru.

Di hari yang sama, empat kota lainnya di Provinsi Hubei yakni Huanggang, Ezhou, Chibi, dan Zhijiang juga melakukan langkah serupa dengan menutup seluruh jaringan transportasi mereka.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui wabah tersebut merupakan kasus kesehatan darurat di Tiongkok. Namun, mereka menilai bahwa terlalu dini untuk menyebutnya sebagai keadaan darurat global.

Sponsored

"Jangan salah, ini memang merupakan darurat kesehatan di China. Namun, virus ini belum menjadi keadaan darurat global," tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Berita Lainnya
×
tekid