Gunung Anak Krakatau kembali meletus
Gunung berapi di Selat Sunda itu, masih terus di gempur guncangan gempa.
Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali meletus. Hal itu berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Geologi sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB
"Ketinggian kolom abu antara 200 sampai 2000 meter," kata Mardiono, Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Wilayah Barat, Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Kamis (3/1).
Gunung berapi di Selat Sunda itu, masih terus di gempur guncangan gempa. Bahkan, berdasarkan penelitian terbaru, terdapat patahan sepanjang satu kilometer di tubuh Anak Krakatau.
"empat kali letusan, 12 kali hembusan, satu kali gempa vulkanik dalam, kemudian terekam gempa tremor terus-menerus," ujarnya.
Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi ± 1 menit 10 detik. Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).
Masyarakat dan wisatawan masih tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 kilometer dari kawah.Yaitu, di area yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, Pulau Panjang. Status Siaga ini hanya berlaku untuk aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau,
Sementara itu, BMKG mengupayakan mendeteksi kenaikan gelombang lebih awal dengan memasang sensor water level di Pulau Sabesi dan PLTU Labuan.