sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Halmahera Utara dilanda gempa bumi, ratusan rumah hancur

Peristiwa gempa bumi itu terjadi di episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer

Immanuel Christian
Immanuel Christian Senin, 18 Apr 2022 20:33 WIB
Halmahera Utara dilanda gempa bumi, ratusan rumah hancur

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata ada puluhan bangunan rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,2 di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Senin (18/4). Secara rinci ada 69 unit rumah rusak berat, 32 lainnya rusak ringan dan 1 tempat ibadah rusak berat.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kerusakan itu diketahui dari laporan visual dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara. Laporan tersebut menunjukkan beberapa bagian dinding rumah mengalami keretakan hingga runtuh dan jatuh ke tanah.

“Di samping itu, beberapa genting juga berjatuhan,” kata Abdul dalam keterangan, Senin (18/4).

Abdul menyampaikan, peristiwa gempa bumi terjadi pada episentrum di 1.90 LU dan 127.82 BT pada kedalaman 10 kilometer itu telah berdampak pada 156 jiwa dari 34 kepala keluarga. Gempa bumi yang berlangsung selama 1-2 detik itu juga sempat menimbulkan kepanikan warga. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara mencatat wilayah yang terdampak ada lima desa dan dua kecamatan. Rinciannya, meliputi Desa Ngidiho dan Desa Dokulamo di Kecamatan Galela Barat, Desa Towara, Desa Baratu serta Desa Simau di Kecamatan Galela.

“Hingga saat ini diturunkan belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa,” ucap Abdul. 

Abdul menyampaikan, sebagai upaya percepatan penanganan gempa bumi itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara bersama lintas instansi terkait melakukan kaji cepat di lokasi kejadian. 

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi untuk potensi dampak gempa bumi. Sedikitnya ada 198.400 jiwa yang tinggal di 17 wilayah kecamatan berisiko terdampak gempabumi.

Sponsored

Menghadapi adanya potensi bahaya gempa bumi, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi waktu, lokasi dan kekuatan gempa yang akan terjadi. Korban luka maupun meninggal terjadi tidak disebabkan karena guncangan gempa bumi tetapi oleh reruntuhan bangunan. Oleh karena itu, kenali potensi bahaya dan risiko di sekitar, khususnya kondisi rumah masing-masing.

 

Berita Lainnya
×
tekid