sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Warga Jakarta diminta hancurkan masker sebelum dibuang

Dinas LHK Jakarta khawatir limbah masker dijual kembali di tengah Covid-19.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Jumat, 10 Apr 2020 21:13 WIB
Warga Jakarta diminta hancurkan masker sebelum dibuang

Dinas Lingkungan Hidup (LHK) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk dapat membersihkan masker dan menghacurkannya sebelum dibuang ke tempat sampah.

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir tindakan praktik lancung oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memanfaatkan masker bekas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih merasa khawatir jika masker sekali pakai yang berpotensi menjadi limbah bahan beracun berbahaya atau B3, dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk dijual kembali.

"Kekhawatirannya, masker bekas sekali pakai yang potensial berstatus limbah B3 tersebut dimanfaatkan orang untuk dipakai ulang atau dijual kembali kepada masyarakat, sehingga membahayakan kesehatan pemakainya," kata Andono, dalam keterangannya, Jumat (10/4).

Kendati demikian, Andono meminta masyarakat untuk dapat melakukan proses disinfektan sederhana terhadap masker yang ingin dibuang. Misalnya, merendam atau menyemprot masker dengan cairan disinfektan yang mudah ditemui di rumah seperti cairan pemutih pakaian.

"Kemudian, masker sekali pakai yang telah selesai dipakai agar digunting atau dipotong untuk menghindari penyalahgunaan dan dikemas khusus," tutur dia.

Menurutnya, telah terjadi peningkatan sampah yang potensial masuk kategori limbah B3. Hal itu ditenggarai karena terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat untuk memakai alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan sekali pakai.

Kendati demikian, Andono menganjurkan kepada petugas kebersihan untuk dapat menerapkan protokol pengelolaan masker bekas dari rumah tangga. Menurutnya, protokol itu ditujukan untuk  mencegah penyebaran Covid-19.

Sponsored

"Selain itu, juga untuk melindungi petugas kebersihan di garda depan yang terlibat dalam penanganan sampah," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid