Hari keenam PSBB, Jatim urutan kedua kasus positif Covid-19

Provinsi Jawa Timur (Jatim) menduduki peringkat kedua jumlah pasien positif Covid-19 secara nasional setelah DKI Jakarta. Hingga saat ini tercatat ada 1.114 pasien positif di Jatim. Jumlah itu selisih tiga ribu lebih jika dibandingkan dengan DKI Jakarta yang jumlahnya 4.463 pasien positif. 

Setelah Jatim, posisi ketiga ditempati Jawa Barat yang angkanya berada 1054 pasien. Padahal, sehari sebelumnya peringkat kedua diduduki oleh Jawa Barat yang berada di angka 1044 pasien. Sementara Jatim ada 1037 pasien positif.

Jatim menyalip Jawa Barat karena selama 24 jam ada tambahan 77 orang yang terkonfirmasi positif. Sedangkan Jawa Barat hanya bertambah 10 pasien positif.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hari keenam lonjakan sebaran tertinggi kembali terjadi di Surabaya 59 kasus. Padahal Sabtu kemarin sempat nihil tambahan.

"Saat ini di Surabaya yang terkonfirmasi positif tercatat ada 554 orang," ungkap Emil, di Grahadi, Minggu (3/5) malam.

Selain Surabaya, daerah lain yang menerapkan PSBB seperti Sidoarjo bertambah delapan kasus baru menjadi 119 pasien, dan Gresik bertambah dua kasus baru menjadi 32 pasien.

Kemudian Kabupaten Probolinggo dan Magetan masing masing bertambah dua orang, Lamongan tiga orang dan satu orang dari Tulungagung.

"Hari ini Jatim bertambah 77 orang sehingga total hari ini mencapai 1.114 orang," tutur Emil.

Dari data yang ada, tambahan 59 orang dari Surabaya, lebih dari 50% berasal dari karyawan PT HM Sampoerna yang sudah menjalankan swab di RS Unair.

Emil menyebut pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh bertambah enam orang,  yakni: Tiga orang dari Gresik, dua orang dari Pamekasan dan satu dari Lamongan. Dengan demikian, total yang sembuh di Jatim ada 117 atau setara 15,89%. 

"Pasien yang meninggal hari ini ada lima, yakni satu dari Sidoarjo dan empat dari Kota Surabaya. Total menjadi 117 orang atau setara 10,50%," terangnya.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik dari angka 3250 menjadi 3319 pasien. Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) naik dari angka 19.767 menjadi 19.910 orang.