sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hasil autopsi pastikan anak buah Ali Kalora ini meninggal

jumlah DPO kini semakin berkurang menjadi dua orang

Immanuel Christian
Immanuel Christian Kamis, 28 Apr 2022 14:08 WIB
Hasil autopsi pastikan anak buah Ali Kalora ini meninggal

Satgas Madago Raya Polri memastikan telah menembak salah satu DPO teroris MIT Poso bernama Suhardin alais Hasan Pranata. Akibatnya, anak buah Ali Kalora itu meninggal dunia.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, identitas DPO tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan atau autopsi kepada jenazah. Kini, tubuh dari DPO tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

“Saat ini jenazah sudah di Rumah Sakit Bhayangkara,” kata Ramadhan dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Kamis (28/4).

Ramadhan menyebut, jumlah DPO kini semakin berkurang menjadi dua orang. Kedua orang tersebut masih dalam perburuan para petugas.

“Maka tersisa 2 DPO atas nama Askar alias Jaid alias Pak Guru dan Nae alias Galuh alias Muklas,” ucap Ramadhan.

Sebelumnya, Satgas Madago Raya menembak satu DPO anggota kelompok terorisme Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Dusun Salubanga, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng). Penembakan dilakukan karena DPO tersebut melakukan perlawanan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, DPO tersebut adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru.  "Betul Satgas Madago Raya mengamankan salah satu DPO MIT," kata Dedi kepada awak media, Jakarta, Rabu (27/4).

Dedi menyampaikan, personel Satgas Madago Raya telah meminta kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri. Hal itu dilakukan sebelum melakukan terhadap DPO tersebut.

Sponsored

Namun, kata Dedi, DPO MIT itu tidak menghiraukan imbauan dari Satgas Madago Raya. Ia melakukan perlawanan yang membahayakan keselamatan petugas.

Perlawanan diberikan dengan melempar body vest kepada petugas saat operasi tersebut berlangsung. Petugas mengira body vest yang dilempar merupakan bom.

Petugas kemudian melepas tembakan kepada Askar sebagai bentuk refleks atas aksinya. Askar seketika meninggal dunia ketika menyambut timah panas tersebut.

"DPO teroris tersebut melakukan tindakan melemparkan body vest berwarna loreng ke anggota pos sekat yang diduga bom. Akhirnya, anggota melakukan tindakan tegas kepolisian terhadap DPO teroris sehingga DPO teroris meninggal dunia," ujar Dedi.

Diketahui, Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap tiga sisa anggota dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur tersebut. 

Ketiganya telah masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka adalah, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid