sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hoaks serang bisnis anak Jokowi

Pemerintah dalam hal ini Kominfo dan aparat hukum hendaknya tidak hanya berwacana untuk menyetop dan menindak penyebar hoaks.

Hermansah
Hermansah Sabtu, 25 Apr 2020 17:16 WIB
Hoaks serang bisnis anak Jokowi

Dalam beberapa minggu terakhir ini, publik dihebohkan dengan beredarnya postingan berita yang memuat informasi terkait pemberian dana sebesar Rp200 miliar oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KeMenKop dan UKM) kepada PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT). Sejak berkolaborasi dengan akselerator GK-Plug n Play, lebih dikenal dengan nama GK|Hebat dan dimiliki Kaesang Pangarep, anak Presiden Joko Widodo.

Menanggapi isu tersebut, baik Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui website resminya, telah menyatakan bahwa berita tersebut adalah tidak benar (hoaks) dan bersifat fitnah. 

"Tidak ada anak presiden yang mencari proyek di pemerintah dan tidak ada pembiayaan ataupun kerja sama dengan HEBAT,” tandas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/04).

Lebih lanjut Teten, mengatakan dana Rp200 miliar untuk pelatihan koperasi dan UMKM itu, masuk dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disalurkan ke provinsi dan kabupaten dari Kementerian Keuangan langsung dan bukan melalui Kemenkop dan UKM.  

Meskipun demikian, diakuinya, manajemen GK|Hebat sempat melakukan audiensi ke Kementerian Koperasi dan UKM untuk berbagi ide dan pengalaman, dalam penyelenggaraan pengembangan UMKM yang diinisiasi secara mandiri oleh GK|Hebat, tanpa ikatan kerja formal apapun dengan Kemenkop UKM.

Sementara pengamat komunikasi dan juga Dosen LSPR London School Jakarta Yohanes Don Bosco Doho, melihat fenomena penyebar hoaks ini semakin bertambah dan menjadi-jadi. Yohanes mengatakan, pemerintah dalam hal ini Kominfo dan aparat hukum hendaknya tidak hanya berwacana untuk menyetop dan menindak penyebar hoaks.

“Ambil tindakan tegas dan terukur. Hanya dengan tindakan tegas, maka publik akan mikir-mikir untuk menyebarkan hoaks,” tegasnya.

Menurutnya, di tengah kondisi dan situasi seperti ini, masyarakat sangat mudah terprovokasi, mudah curiga, dan mudah menuduh siapapun, sehingga perilaku penyebar hoaks tersebut dapat dengan mudah memecah belah masyarakat. 

Sponsored

Untuk menekan berita hoaks oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab, adalah dengan melakukan komunikasi satu pintu, tegas, bicara baik dan bicara sejujurnya sehingga informasi tidak simpang siur.

Siapa HEBAT?

Kaesang Pangarep dengan GK|Hebat nya, yang telah dituduh menerima aliran dana sebesar Rp200 miliar dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), justru telah membuat langkah tak biasa bagi para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Menggandeng akselerator GK-Plug n Play, GK|Hebat dibentuk untuk dapat menjadi kawah candradimuka bagi UMKM hingga mereka mapan secara permodalan, dapat bertransformasi dari offline menjadi online, semakin inovatif dan punya daya saing hingga memunculkan banyak lapangan kerja baru bagi para UMKM. 

Chief Marketing Officer GK|Hebat Ansari Kadir, mengatakan, di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang hampir merata di seluruh provinsi di Indonesia, GK|Hebat tetap komitmen memberikan pelatihan bagi para UMKM dengan melakukan pertemuan rutin secara online.  

Saat ini, GK|Hebat telah membawahi beberapa bisnis kuliner, seperti “Sang Pisang”, “Ternakopi”, “Markobar”, “Yang Ayam”, “Siap Mas!” dan sekolah coding “Enigma Boothcamp.” Diakui Ansari dengan adanya wabah Covid-19, bisnis kuliner yang dikelola GK|Hebat juga mengalami imbas penurunan omset. Disampaikan pula oleh Ansari bahwa dengan perubahan  strategi, inovasi, dan ditambah dengan kreativitas yang selalu dikembangkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengatasi hal tersebut.

Seperti awal mula dibentuk, GK|Hebat tidak hanya sekedar memberi modal, akan tetapi juga memberikan keahlian yang lebih agar para UMKM tersebut memiliki kompetensi dalam mem-branding, mengemas dan memasarkan produknya, ahli dalam mengelola keuangan bisnisnya sehingga para investor akan melirik usahanya dan juga serius berdagang di e-commerce.  

Berita Lainnya
×
tekid