sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hyundai ditengarai terlibat korupsi pembangkit listrik di Cirebon

Hyundai diduga pelaku utama yang menyuap pejabat daerah untuk memuluskan proyek pembangkit listrik di Cirebon.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Jumat, 04 Okt 2019 15:30 WIB
Hyundai ditengarai terlibat korupsi pembangkit listrik di Cirebon

Menggelar aksi damai di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mahasiswa asal Cirebon, Jawa Barat, bernama Kris Herwandi mengatakan sejumlah pelaku korupsi proyek pembangunan pembangkit listrik di Cirebon sudah tertangkap. Namun, kata dia, itu bukanlah pelaku utama. 

“Baru yang nyuap kecil-kecil yang sudah tertangkap, seperti camat dan sebagainya. Tapi, yang memberinya (pelaku utama) belum. Itu dari korporasinya sebagai investor pembangkit,” kata Kris di sela-sela aksi di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat (4/10).

Korporasi atau investor yang dimaksud Kris adalah Hyundai, sebuah perusahaan yang berasal dari Korea Selatan. Karena itu, dia berharap lembaga antirasuah dapat menindak pelaku utamanya.

Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, saat dikonfirmasi membenarkan ucapan Kris. Dwi mengungkap, pihak korporasi sudah memberikan uang terkait proyek tersebut. 

Kendati demikian, kata Dwi, pihak korporasi selalu berkelit dengan mengatakan uang yang diberikan itu diperuntukkan bagi jasa, menangani demonstrasi, dan pembebasan tanah. “Tapi yang pasti, di pengadilan itu suap,” ujar Dwi.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan beberapa saksi juga sudah mengakui bahwa pemberian uang dari Hyundai adalah sebagai suap. Bahkan, PT Milades Indah Mandiri yang diperiksa KPK juga mengakui bahwa uang yang diberikan itu bukan milik perusahaannya. Dengan kata lain, Hyundai menggunakan PT Milades Indah Mandiri sebagai perantara untuk memberikan uang suap. 

Dalam kasus ini, Dwi beserta mahasiswa yang menggelar aksi optimistis KPK bakal mengusut kasus korupsi proyek listrik di Cirebon. Hanya, kata dia, tinggal menunggu waktu saja bagi KPK untuk menetapkan tersangka baru.

“Jadi, perusahaan dia (PT Milades Indah Mandiri) dipinjam untuk transaksi suap,” kata Dwi.

Sponsored

Sebelumnya, pada 24 Oktober 2018 Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK atas kasus jual beli jabatan di Pemkab Cirebon. Berangkat dari kasus itu, KPK kemudian menemukan fakta berbeda.

Bahwa dari barang bukti uang suap yang disita KPK, ternyata melebihi dari jumlah uang yang disetorkan atas jual beli jabatan tersebut. Kelebihan uang itu ditengarai berkaitan dengan proyek listrik di Cirebon, Jawa Barat.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid