sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IAKMI: Jakarta harus diselamatkan dengan 'lockdown'

Pemerintah pusat harusnya mendukung kebijakan Pemprov DKI, dalam penanganan Covid-19.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Jumat, 27 Mar 2020 19:46 WIB
IAKMI: Jakarta harus diselamatkan dengan 'lockdown'

Pemprov DKI diminta cepat melakukan karantina wilayah atau lockdown. Hal tersebut, dikatakan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (PP IAKMI), Ede Surya Darmawan. Menurutnya, Jakarta harus diselamatkan, mengingat kasus coronavirus atau Covid-19 paling banyak terjadi di ibu kota. 

"Dalam konteks penyelamatan republik ini, Jakarta itu harus segera diselamatkan. Supaya kasus bisa ditangani," kata Ede saat dihubungi alinea.id di Jakarta, Jumat (27/3).

Ede menjelaskan, pemerintah pusat seharusnya mendukung langkah penyelamatan yang dilakukan oleh DKI. Termasuk, daerah-daerah lain dengan mengambil kebijakan karantina wilayah. 

Dengan karantina wilayah, kata dia, DKI Jakarta dapat menekan jumlah penularan Covid-19. Terlebih menurut Ede, penyebaran Covid-19 awalnya berasal dari orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Namun saat ini, penyebaran Covid-19 sudah local transmision atau menyebar dari satu orang ke orang lain di wilayah tersebut. 

"Yang kami takutkan itu, kalau tidak lockdown. Ya, internal Jakarta saling menularkan. Itu yang disebut local transmision," kata dia. 

Lambatnya keputusan pemerintah, menurut dia, tidak melakukan lockdown di Jakarta, penyebaran Covid-19 justru beresiko menular ke daerah lain. Hal itu, tentu saja akan semakin memperluas virus di Indonesia. 

"Yang lebih ribet itu, jika penyebaran terjadi secara lokal. Tapi, antar zona atau wilayah, misalnya, orang DKI pergi ke luar kota. Seperti Bogor dan menularkan virus Covid-19," katanya.

Dengan karantina wilayah, dia mengungkapkan, tentu saja akan sangat membantu tenaga medis dalam menangani kasus Covid-19 di Jakarta. Pasalnya, kata Ede, tenaga medis saat ini sangat kewalahan menangani kasus tersebut di rumah sakit. 

Sponsored

"Saya khawatir kalau tidak karantina wilayah, Covid-19 semakin banyak. Malah, akan menyebabkan antrian di rumah sakit. Sementara itu, jumlah tenaga medis kan terbatas," kata dia. "Kalau kasusnya sudah turun, beban tenaga medis akan berkurang. Virus akan mulai hilang," lanjutnya.

Diketahu, Gubernur DKI, Anies Baswedan mengatakan, bahwa hingga saat ini sudah ada 50 tenaga medis di Jakarta terpapar Covid-19. Dua diantaranya meninggal dunia. Sementara itu jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta sebanyak 515 orang per Kamis (26/3). Dari 515 pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), 29 orang dinyatakan sembuh dan 49 pasien lainnya meninggal dunia. Jakarta, telah menjadi epicentral atau daerah dengan tingkat kasus penularan paling tinggi di Indonesia.

Berita Lainnya
×
tekid