sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ICW: Korupsi tidak ada hubungannya dengan gender

Dalam konteks korupsi perempuan sering dianggap sebagai pihak penadah hasil praktik korupsi tersebut.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Kamis, 27 Agst 2020 14:40 WIB
ICW: Korupsi tidak ada hubungannya dengan gender

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai terdapat kekeliruan yang kerap terjadi jika berbicara korupsi dan perempuan. Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo mengungkapkan, pandangan yang sering muncul adalah perempuan dianggap sebagai pihak yang menstimulus praktik rasuah.

Menurut dia, dalam konteks korupsi perempuan sering dianggap sebagai pihak penadah hasil praktik lancung tersebut, seperti tampil mewah, gaya hidup foya-foya, dan lain-lain.

"Padahal, korupsi tidak ada hubungannya dengan masalah gender, akan tetapi sering ditimpakan kepada kelompok perempuan," kata Adnan dalam diskusi daring, Kamis (27/8).

Oleh karena itu, Adnan mengajak, semua pihak menggunakan sudut pandang berbeda dalam menyikapi perempuan dan korupsi, di mana perempuan menjadi korban dari kasus rasuah.

"Perempuan adalah bagian dari korban yang paling mengalami situasi yang serius. Karena di dalam struktur sosial di Indonesia perempuan merupakan kelompok yang memiliki suatu peran yang bisa dikatakan ganda," bebernya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar mengatakan, banyak perempuan yang menjadi korban dalam tindak pidana korupsi. Hal itu, disampaikan hasil pengalamannya selama 10 tahun mengabdi di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Lili menjelaskan, pada dasarnya perempuan punya kesadaran mengungkap satu kasus dugaan rasuah yang dilakukan atasannya di tempat bekerja. Tetapi, seringkali dalam upaya mengungkap praktik lancung tersebut mendapatkan penghalangan.

"Dari pasangan, dari keluarga, dari anak, dari mertua, dari semua keluarga, dan kemudian penghalangan itu bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan," kata Lili

Sponsored

Dampak dari penghalangan tersebut, imbuhnya, dalam beberapa kasus malah menjadi perpisahan dan perempuan yang hendak mengungkap kasus kemudian mengalami musibah tak sedikit.

"Diberhentikan atau dimutasikan, dia diceraikan dan kemudian dia tidak punya tempat tinggal dan tidak punya kehidupan ekonomi yang baik," urainya.

Berita Lainnya
×
tekid