sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IDI: 282 dokter wafat akibat Covid-19

Data itu dikumpulkan dari 20 IDI wilayah dan 71 IDI cabang.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Rabu, 11 Nov 2020 07:28 WIB
IDI: 282 dokter wafat akibat Covid-19

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengumumkan, 282 dokter wafat akibat Covid-19 hingga Selasa (10/11). Data itu dikumpulkan dari 20 IDI wilayah dan 71 IDI cabang. Para dokter yang meninggal mencakup 84 dokter umum (empat di antaranya guru besar), 73 dokter spesialis (enam guru besar), dan dua dokter residen.

Jumlah itu meningkat signifikan dari pengumuman IDI hingga 3 November. Saat itu, PB IDI mengumumkan 161 dokter wafat akibat Covid-19. Data itu dikumpulkan dari 18 IDI wilayah dan 61 IDI cabang. 

PB IDI menjelaskan, provinsi dengan dokter meninggal terbanyak hingga 10 September ada di Jawa Timur (Jatim), yakni 36 dokter. Disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 11 dokter, Sulawesi Selatan tujuh dokter, Banten enam dokter, Bali lima dokter, Kalimantan Timur lima dokter, Aceh lima dokter, Riau lima dokter, dan Kalimantan Selatan empat dokter.

Kemudian, Sumatera Selatan tiga dokter, Kepulauan Riau tiga dokter, DI Yogyakarta dua dokter, Nusa Tenggara Barat dua dokter, Sulawesi Utara dua dokter, Papua Barat satu dokter, Sumatera Barat satu dokter, Bengkulu satu dokter, dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi.

Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19, para petugas medis adalah pahlawan dalam arti sebenarnya. Meski ketakutan, mereka masih berani dan kuat dalam melawan Covid-19. Bahkan, sering membahayakan kesehatan mereka dan keluarganya.

Jumlah dokter yang kehilangan nyawa karena melawan Covid-19 pun tidak sedikit. “Mereka berusaha keras mengatasi rintangan yang dilemparkan di jalur mereka dan menempatkan kesehatan pasien mereka diatas kesehatan mereka sendiri,” ujar Adib dalam keterangan tertulis, Selasa (10/11).

Maka, masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan untuk memberi dukungan moral dan mental agar para dokter bisa melewati krisis Covid-19. Adib berharap pemerintah turut mengapresiasi pengorbanan semua tenaga medis yang terlibat penanganan Covid-19 dengan memberi jaminan kesehatan dan kesejahteraan.

“Apresiasi dari pemerintah dan masyarakat merupakan booster dan vitamin yang kuat untuk meningkatkan ketahanan mental para tenaga medis dan petugas kesehatan,” ucapnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid