sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IDI: 39 dokter dan 92 perawat meninggal akibat terinfeksi Covid-19

Angka kematian tenaga kesehatan meningkat drastis di tengah masifnya kampanye protokol kesehatan.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Minggu, 04 Okt 2020 10:13 WIB
IDI: 39 dokter dan 92 perawat meninggal akibat terinfeksi Covid-19

Sebanyak 139 dokter dan 92 perawat dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi coronavirus baru (Covid-19) per Sabtu (3/10). Data itu dihimpun Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Dari jumlah itu, sebesar sembilan orang merupakan dokter gigi; disusul 67 dokter umum, yang empat di antaranya guru besar; 61 dokter spesialis, empat di antaranya adalah guru besar; serta dua residen.

"Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 61 IDI Cabang Kota/Kabupaten," ujar Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Ari Kusuma, dalam keterangnnya, Minggu (4/10).

IDI prihatin dengan meningkatnya angka kematian tenaga kesehatan (nakes) di tengah gencarnya kampanye protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah. Menurutnya, fenomena ini membuktikan masyarakat tak hanya abai terhadap pelaksanaan protokol, tetapi juga tidak peduli dengan keselamatan nakes.

Ari mengingatkan, tumbangnya tenaga kesehatan merupakan kerugian besar bagi sebuah bangsa, terkhusus dalam mempertahankan dan pengembangan aspek kesehatan. Dikhawatirkan Indonesia mengalami krisis nakes mengingat jumlahnya terendah di Asia dan dunia.

"Dengan jumlah dokter yang ada, rata-rata satu orang dokter diestimasikan melayani 3.000 masyarakat. Dengan banyaknya korban dari pihak tenaga kesehatan saat ini, maka kedepannya layanan kesehatan pada pasien baik Covid maupun non-Covid akan terganggu karena kurangnya tenaga medis," terangnya.

IDI pun berharap masyarakat tak meremehkan pandemi. Perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran daoat diminimalisasi.

"Semakin masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, maka Indonesia akan sulit melewati masa pandemi ini dan bukan hanya kerugian secara ekonomi, namun juga korban jiwa, baik tenaga kesehatan, keluarga, maupun diri sendiri," tuturnya.

Sponsored

Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi IDI, Eka Ginanjar, menambahkan, publik perlu disiplin melakukan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Pelaksanaan 3M ini harus dilaksanakan secara masif oleh semua orang tanpa terkecuali. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 ini dapat dikendalikan dengan baik, sehingga dapat menekan jumlah korban dan kerugian yang lebih besar dari berbagai sektor," tegasnya.

"Disiplinkan diri Anda untuk menggunakan masker dan melaksanakan 3M dalam kehidupan sehari-hari seraya mengingatkan keluarga, teman, ataupun rekan kerja, dan orang terdekat lainnya untuk menerapkan hal yang sama," imbuh Eka.

Berita Lainnya
×
tekid