sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IDI: Demonstrasi berpotensi timbulkan klaster baru Covid-19

"Berkerumun untuk urusan apa pun, apakah berisiko tertular Covid-19? Iya. Berisiko tertular, berisiko menularkan Covid-19."

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 23 Jul 2021 07:52 WIB
IDI: Demonstrasi berpotensi timbulkan klaster baru Covid-19

Demonstrasi menolak kebijakan PPKM di beberapa daerah berpotensi menimbulkan klaster baru Covid-19. Pangkalnya, reli acapkali menghadirkan banyak orang dan cenderung mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

"Mengenai berkerumun untuk urusan apa pun, apakah berisiko tertular Covid-19? Iya. Berisiko tertular, berisiko menularkan Covid-19," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, Kamis (22/7).

Beri, sapaan Prof Zubairi, mengatakan, cukup banyak orang yang terlihat sehat, padahal di dalam tubuhnya terdapat virus. "Itu bisa menularkan ke orang lain. Jadi, alasan apa pun kita berkerumun bisa menularkan Covid-19 dan bisa tertular."

Menurutnya, banyak hal yang menyebabkan seseorang masih menolak PPKM darurat. Salah satunya, tidak memahami bahaya Covid-19.

Karenanya, IDI menyarankan adanya edukasi secara berkesinambungan. "Tidak cukup satu kali agar paham bahwa memang penyakit Covid-19 ini benar-benar ada, ini bukan bohong, dan bisa menyebabkan kematian," jelasnya.

Dirinya juga mengajak masyarakat yang memahami bahaya Covid-19 turut memberikan pemahaman kepada yang lainnya, terutama bagi yang belum percaya. Tenaga kesehatan (nakes), media massa, tokoh agama, ketua RT/RW, lurah, kepala desa, camat, hingga kepala daerah pun mesti lebih aktif mengampanyekan bahaya SARS-CoV-2 dan pencegahannya.

"Wajib memberi tahu masyarakat, wajib berkomunikasi baik dengan tetangga kita agar mereka paham mengenai penyakit Covid-19. Komunikasi yang baik itu kalau masyarakat yang kita ajak bicara itu sudah paham. Kalau belum, artinya belum terjadi komunikasi yang baik dan kita perlu," tutur Beri,

Unjuk rasa menolak PPKM Level 4 berlangsung di beberapa daerah. Di Bandung, misalnya, mahasiswa konvoi di pusat kota. Mereka lalu berkumpul di depan Balai Kota tanpa menerapkan prokes hingga aksi berakhir ricuh.

Sponsored

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, telah meminta warganya bersabar. Dia pun mengajak publik berpartisipasi menurunkan angka penularan Covid-19. "Insyaallah, akan ada proporsional relaksasi untuk daerah-daerah yang bisa mengendalikan."

Selama pemberlakuan PPKM, pemerintah terus menyalurkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat. Perinciannya, Program Keluarga Harapan (PKH) menarget 40 juta kepala keluarga (KK) dengan besar bantuan berbeda-beda, program kartu sembako dengan target 18,8 juta KK, beras Bulog untuk 28,8 juta KK, bantuan sosial tunai (BST) bagi 40 juta KK, bansos tunai usulan pemda untuk 5,9 juta KK, diskon tarif listrik dan subsidi kuota internet, serta bantuan untuk UMKM.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid