Ilham Habibie: Ekosistem riset sulit berkembang jika diserahkan ke sektor swasta

Ketua Penasihat Forum Dialog Nusantara (FDN) Ilham Habibie menilai ekosistem riset sulit berkembang jika diserahkan kepada sektor swasta. Ia mencontohkan penemuan internet yang justru bukan murni dari sektor industri.

“Tetapi (dari sektor) pemerintah (Amerika Serikat), melalui Kementerian Pertahanan. Mereka menemukan internet itu dalam konteks pertahanan,” ucapnya dalam diskusi virtual bertajuk 'Masa Depan Ekosistem Riset dan Inovasi Indonesia', Selasa (15/6).

Iham melanjutkan, ekosistem riset dan inovasi perlu disokong sektor akademia, industri, dan pemerintah. Masa depan ekosistem riset dan inovasi di Indonesia pascapandemi Covid-19 juga bakal semakin mengutamakan aspek terapan.

Ia melihat banyak riset strategis jangka panjang dilaksanakan sektor pemerintah. Menurutnya, ekosistem riset memang perlu kebijakan sektor pemerintah dari segi strategi, fiskal, dan arahan. “Itu semua harus ada. (sehingga) Apa yang dijalankan tidak tersesat ke arah yang akhirnya tidak ada manfaatnya,” tutur Ilham.

Selain itu, ekosistem riset di Indonesia perlu semakin terbuka dengan berbagai elemen masyarakat dunia. Jadi, perlu membuka diri dengan aliran pemikiran, hingga kontribusi peneliti asing.

Di sisi lain, urainya, ekosistem berinovasi juga perlu dikembangkan. Sebab, bakal banyak persoalan yang muncul secara tidak terduga di masa depan. Terdapat pula tren permasalahan global, tetapi harus dituntaskan di tingkat lokal. Misalnya, persoalan perubahan iklim.

“Kita negara kepulauan, banyak masyarakat (tinggal) dekat dengan pantai. Masyarakat pesisir. Jadi, kalau kita tidak serius dengan hal tentang iklim, bisa saja masyarakat kita kesejahteraannya akan terancam. Itu tidak disebabkan kita sendiri. Tetapi itu adalah, saya katakan ini mirip dengan Covid-19,” ujar Ilham.

Tren permasalahan global tersebut, lanjut Ilham, perlu diantisipasi dengan berbagai inovasi di bidang riset. Bahkan, penyelesaian permasalahan global tersebut, dapat pula mencontoh negara-negara lain yang telah berhasil.