sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia akan miliki 12 juta vaksin pada awal Februari 2020

Kemenkes tidak akan melangkahi wewenang Badan Pengawas Obat dan Makanan yang menentukan layak tidaknya vaksin.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Senin, 11 Jan 2021 14:49 WIB
 Indonesia akan miliki 12 juta vaksin pada awal Februari 2020

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sebanyak 15 juta bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, akan tiba besok, Selasa (12/1).

“Ada sedikit berita baik, 15 juta bahan baku vaksin akan datang, insya Allah besok,” ucapnya dalam keterangan pers virtual, Senin (11/1).

Sebanyak 15 juta bahan baku vaksin dari Sinovac tersebut akan diproses PT Bio Farma dalam jangka waktu sebulan. Jadi, kemungkinan Indonesia akan memiliki 12 juta vaksin pada awal Februari 2020.

Selain itu, Budi juga menjelaskan kalau distribusi vaksin melalui rantai dingin ternyata kompleks.

“Saya sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta kalau nanti ternyata ada kesulitan dalam menyalurkan 426 juta vaksin ke seluruh pelosok Indonesia,” ucapnya.

Dia juga menjamin Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tidak akan melangkahi wewenang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menentukan layak tidaknya vaksin. Di sisi lain, Kemenkes telah menampung banyak masukan terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Sebelumnya, pemerintah akan menanggung biaya yang timbul akibat efek samping vaksinasi Covid-19. Hal ini mungkin terjadi mengingat "penawar" tersebut merupakan produk biologis.

"Semua biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah (pemda) atau sumber pembiayaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017),” ucap Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/1).

Sponsored

Pasien yang mengalami gangguan kesehatan akibat KIPI akan menerima pengobatan dan perawatan selama proses investigasi serta pengkajian kausalitas KIPI berlangsung. Ada beberapa reaksi alamiah yang mungkin muncul setelah imunisasi, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di daerah suntikan. Ia pun memastikan kandungan vaksin Covid-19 yang dipilih dan dipergunakan pemerintah tidak berbahaya. Alasannya, keamanannya dipantau sejak uji praklinik.

"Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid