sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia punya pendeteksi coronavirus

2019-nCoV bisa dideteksi menggunakan polymerase chain reaction dan sequencing.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Kamis, 06 Feb 2020 16:14 WIB
Indonesia punya pendeteksi coronavirus

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, mengklaim, Indonesia memiliki pendeteksi coronavirus. Itu disampaikannya setelah rapat koordinasi (rakor) antarkementerian dan lembaga terkait.

"Indonesia sudah punya alat untuk mendeteksi atas virus corona," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Kamis (6/2).

Wabah coronavirus tengah merebak. Kali pertama ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019. Telah menyebar ke beberapa negara.

Sejumlah negara pun berupaya mengantisipasinya. Termasuk Indonesia. Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikan "Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)".

Wajib karantina selama 14 hari bagi warga negara Indonesia (WNI) maupun asing (WNA) yang telah melakukan perjalanan dari China. Salah satu kebijakan pemerintah via Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, menambahkan, coronavirus bisa dideteksi menggunakan polymerase chain reaction dan sequencing.

Mekanisme sequencing, tambah dia, tak bisa langsung mendeteksi keberadaan virus. Jika tak dibantu fasilitas biofarmatika. Butuh keahlian khusus untuk penerapan teknologi tersebut.

"Sekarang, kami sudah menggunakan yang one step-nya. Satu step saja dengan polymerase chain reactionTapi, primernya khusus untuk deteksi novel coronavirus 2019. Dan itu bisa dideteksi dalam waktu beberapa jam saja," tuturnya.

Sponsored

Menurut Amin, sudah banyak laboraturium yang memiliki dua alat tersebut di Indonesia. Baik perguruan tinggi maupun swasta.

Eijkman pun berpengalaman untuk deteksi coronavirus. Meski dalam jenis lain.

"Untuk virus corona Wuhan (China) ini, kami menggunakan alat yang sama; sistem yang sama; (dan) orang yang sama, yang punya pengalaman," ucapnya.

Rakor terkait coronavirus berlangsung pagi tadi. Dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD; Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusbandio; Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara; serta pejabat lain. 

Berita Lainnya
×
tekid