sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Inilah indikator pelonggaran PSBB Jakarta

Anies Baswedan beber indikator epidemiologi dan kesehatan publik DKI Jakarta.

Ardiansyah Fadli
Ardiansyah Fadli Kamis, 04 Jun 2020 14:33 WIB
Inilah indikator pelonggaran PSBB Jakarta

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Kamis (4/6).

Pada PSBB tahap ke-IV ini, berari DKI memasuki fase transisi setelah diperpanjang dari sebelumnya, 22 Mei hingga 4 Juni 2020. 

Anies menjelaskan, PSBB fase transisi atau fase IV ini berbeda dengan PSBB sebelumnya dengan memberi kelonggaran terhadap sejumlah aktivitas masyarakat di ruang publik. 

"Penetapan status PSBB di Jakarta di perpanjang dan Juni sebagai transisi. Transisi menuju ketika PSBB masif menuju kondisi aman sehat produktif," katanya. 

Mantan Menteri Pendidikan ini memberberkan beberapa indikator penilaian yang menjadi landasan Pemprov DKI untuk melonggarkan PSBB fase IV, yakni indikator epidemiologi dengan skor 75, kesehatan publik 70 dan fasilitas kesehatan (100). 

Anies ini merujuk pada data yang disusun oleh tim dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (UI), bahwa dari skala 0-100 DKI Jakarta berada di posisi atau skor nilai 76. 

"Dengan total skor 76 itu artinya pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan," ujar Anies.

"Skala nilai 70-100 artinya pembatasan sosial dilonggarkan secara bertahap tetapi tetap waspada terhadap potensi lonjakan kasus," lanjutnya.

Sponsored

Anies bersyukur skor fasilitas kesehatan Pemprov DKI berada di angka 100. "Alhamdulillah, berkat pembangunan sistem yang kita lakukan, untuk antisipasi Covid dalam 3 bulan ini skor kita 100," kata Anies. 

Anies menambahkan, dibanding dengan tren kasus positif Covid-19 di Indonesia, DKI Jakarta mengalami penurunan signifikan. 

"Kasus di Jakarta dari sini kita melihat bahwa di Jakarta Alhamdulillah sudah mulai melandai ini dimulai puncak kita itu pada pertengahan April, dan mulai melandai hingga sekarang melihat grafik ini Jakarta mulai terkendali," ujarnya. 

Tak hanya itu, tingkat kematian akibat Covid-19 di Jakarta juga diklaim sudah mulai menurun. "Pada pertengahan April kita sampai pada puncak banyaknya kematian kemudian setelah itu turun. Dan saat ini Jakarta amat berbeda dengan tren kasus yang ada di seluruh Indonesia dan juga di luar DKI Jakarta," ujarnya. 

Anies menuturkan, penurunan ini terjadi berkat kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi aturan yang berlaku.

Kata dia, angka penurunan tersebut mustahil didapat oleh kerja dari satu atau dua orang, melainkan berkat kerja kolektif masyarakat. 

"Ini hasil kerja bersama yang bersama-sama di rumah, yang bersama-sama tidak berpergian menggunakan masker, yang selalu menjaga jarak yang selalu cuci tangan rutin yang selalu disiplin menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid