sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Insiden penembakan 6 laskar FPI dianggap merusak citra Polri

Versi polisi, mobil anggota Polda Metro Jaya tengah mengikuti kendaraan HRS tiba-tiba disetop kendaraan pengikut HRS.

Achmad Al Fiqri
Achmad Al Fiqri Rabu, 09 Des 2020 10:32 WIB
Insiden penembakan 6 laskar FPI dianggap merusak citra Polri

Insiden penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh anggota polisi saat mengawal Habib Rizieq Shihab ke pengajian subuh internal keluarga, Senin (7/12) dini hari, dianggap pelanggaran HAM berat dan merusak citra Korps Bhayangkara.

"Aparat harus mengutamakan cara persuasif dalam penanganan setiap kejadian. Jika diukur sebagai ancaman, bukankah ada prosedur melumpuhkan tanpa harus menembak mati? Mereka toh tidak dalam pengejaran sebagai teroris. Ini pelanggaran HAM serius yang dapat merusak citra kepolisian," kata Ketua DPP PKS Netty Prasetiyani Aher, dalam keterangannya, Rabu (9/12).

Dia meminta negara untuk menyampaikan kabar duka kepada keluarga korban secara terbuka dan transparan. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman yang jujur bagi keluarga duka. Pasalnya, para korban masih terbilang muda.

"Tentu mengenaskan bagi keluarga mereka untuk menerima kematian dengan cara seperti itu. Sebagai seorang Ibu, saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Ibu atau keluarga mereka. Jadi, negara harus memberikan penjelasan yang transparan dan jujur kepada keluarga almarhum," kata Netty. 

Selain itu, Netty juga meminta kasus tersebut dapat diselesaikan secara transparan. Pasalnya, dia merasa terdapat banyak kejanggalan dari insiden tersebut. "Misalnya, kenapa kejadian ini berbarengan dengan matinya CCTV di sekitar lokasi? Apalagi di media sosial beredar cerita kejadian dengan versi berbeda," tambah Netty.

Untuk diketahui, enam laskar khusus FPI ditembak oleh anggota polisi pukul 00.30 WIB di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Versi polisi, saat itu mobil anggota Polda Metro Jaya tengah mengikuti kendaraan HRS tiba-tiba mobil anggota Polda Metro Jaya dipepet dan disetop dua kendaraan pengikut HRS. 

Kemudian, terjadi penodongan senpi dan sajam berupa samurai dan celurit ke arah anggota oleh pengikut HRS. Petugas yang merasa keselamatan jiwanya terancam langsung mengambil tindakan tegas dan terukur.

FPI memaparkan versi berbeda. Menurut pernyataan tertulis yang ditandatangani Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dan Sekretaris Umum FPI Munarman, Senin (7/12), justru rombongan HRS yang diadang polisi oleh orang tak dikenal. 

Sponsored

"Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dan keluarga serta penculikan terhadap enam orang laskar pengawal IB," tulis keterangan tersebut, yang diterima Alinea.id.

Peristiwa penembakan itu bermula ketika Habib Rizieq beserta keluarga akan bertolak ke pengajian subuh di internal keluarga inti. Namun, tak disebutkan lokasi pengajian tersebut.

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal), yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," tulis pernyataan itu.

Berita Lainnya
×
tekid