sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Integrasi transportasi butuh biaya besar

Integrasi transportasi di Jakarta Raya diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp400 triliun dalam lima tahun.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Rabu, 20 Mar 2019 19:38 WIB
Integrasi transportasi butuh biaya besar

Integrasi transportasi di Jakarta Raya diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp400 triliun dalam lima tahun. Namun, pemerintah melalui APBN hanya mampu menggelontorkan dana Rp160 miliar.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, untuk mengintegrasikan transportasi Jakarta Raya membutuhkan investasi sebesar Rp400 triliun untuk lima tahun ke depan. 

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 mengamanatkan, bahwa sistem transportasi wilayah perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sebagai bagian dari sistem transportasi nasional mempunyai peran yang strategis dalam mendukung pembangunan nasional. Oleh karena itu, pelayanan, konektivitas, dan mobilitas transportasi perlu ditingkatkan. 

Bambang mengatakan, BPTJ hanya diberi anggaran Rp160 miliar dari APBN untuk lima tahun ke depan. Tentu, untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang diperlukan, dibutuhkan pihak swasta. 

"Kami menghitung 2020-2024, butuh hampir Rp400 triliun. Dari APBN cuma Rp160 miliar. Oleh karena itu, dari hitung-hitungan kami 70% itu adalah swasta," kata Bambang di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rabu (20/3). 

BPTJ pun menargetkan, pada 2030, peran transportasi umum bisa meningkat dari 24% ke 60%. Dalam jangka pendek, BPTJ bisa memaksimalkan bus rapid transit (BRT) atau moda transportasi massal berbasis bus. Serta harus meningkatkan kualitas pelayanan angkutan bus reguler. 

Kebijakan dalam jangka panjang, BPTJ akan menajadikan Kerta Api menjadi backbone yang didukung akses BRT dan mengimplementasikan transportation demand management (TDM) yang didukung oleh transit oriented development (TOD). 

"Kita yakinkan, kami akan melayani masyarakat. Dari satu titik ke titik lain, tidak boleh melebih 1,5 jam. Rencananya ke depan, akan ada TOD di 53 titik. Sekarang kita masih mencari lahan-lahannya dulu," kata Bambang. 

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid