sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jadi Mensos, Risma pamer pengalaman urus orang gila

Wali Kota Surabaya itu ditugaskan sebagai Kemensos-1 untuk menggantikan koleganya di PDIP yang terseret kasus dugaan korupsi bansos.

Manda Firmansyah
Manda Firmansyah Rabu, 23 Des 2020 14:28 WIB
Jadi Mensos, Risma pamer pengalaman urus orang gila

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, resmi dilantik sebagai Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju. Ia menggantikan koleganya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Juliari Peter Batubara, yang terseret kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 Jabodetabek.

Pelantikannya berlangsung di Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Rabu (23/12). Serah terima jabatan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) cum Menteri Sosial ad interim, Muhadjir Effendy.

“Saya mengucapkan terima kasih Bapak Menko yang tadi berkenan (menemani) saya bisa bersama-sama di sini diantar. Takut saya. Matur nuwun, Pak. Saya tadi juga masih kaget-kaget, 'Opo iku (apa itu) Kemensos, ya? Menteri Sosial siapa?' Dipikiran saya, saya masih Wali Kota Surabaya,” ujar Risma saat telekonferensi, beberapa saat lalu.

Dirinya lantas menyinggung aktivitas sosialnya, terutama ketika memimpin di "Kota Pahlawan". Selama 10 tahun terakhir, diklaimnya telah membantu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), terutama anak jalanan, dan orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).

Sponsored

"Di Surabaya itu ada 1.300 orang gila yang terbuang. Hampir 98% bukan orang Surabaya. Sudah sembuh, saya pulangkan,” tutur Risma. ODGJ itu tidak hanya berasal dari Jawa Timur (Jatim) melainkan asal Sumatra hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurutnya, pemulangan orang gila ke daerah asalnya bisa membahagiakan keluarga yang menyerah mencarinya. Namun, banyak juga yang justru kembali ke Surabaya karena diusir keluarganya.

Di sisi lain, Risma berharap, pegawai Kemensos bekerja penuh semangat membantu orang lain. Pendapatnya, bansos sangat berarti bagi kaum papa meskipun hanya Rp100.000.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid