Jaksa Agung sebut jaksa enggan ikut Capim KPK

Jaksa Agung Republik Indonesia HM Prasetyo mengungkap alasan bawahannya Muhammad Rum, absen dalam uji kompetensi calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (18/7). Prasetyo mengatakan, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah itu sedang menunaikan ibadah haji.

"Itu naik haji kebetulan ya. Dia naik haji, enggak bisa ditunda lagi. Jadi terpaksa dia tidak bisa mengikuti kelanjutan seleksi yang ada," ujar Prasetyo, saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (21/7).

Menurutnya, Muhammad Rum sejatinya memiliki semangat dan integritas yang mumpuni untuk menakhodai komisi antirasuah. Namun langkahnya menuju kursi pimpinan KPK jilid V terpaksa harus terhenti di tahap uji kompetensi karena tengah menjalankan ibadah haji.

"Niat dan semangat untuk ikut (Muhammad Rum) sebenarnya ada. Dan saya melihat sebenarnya anaknya pun cukup capable dan memiliki integritas untuk tampil, atau dipilih, menjadi Capim KPK. Tetapi ya karena yang bersangkutan sedang melaksanakan ibadah haji, tentunya menjadi terhalang mengikuti seleksi yang sudah berjalan," ucap dia.

Dengan gugurnya Muhammad Rum, peserta Capim KPK dari usur Kejaksaan tersisa empat orang. Mereka ialah Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Sugeng Purnomo; Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Johanis Tanak; Kepala Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Ranu Mihardja; serta Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Supardi.

Pada Kamis (18/7) lalu, sebanyak 192 calon pimpinan KPK yang lolos tahapan administrasi telah mengikuti uji kompetensi. Dalam uji kompetensi itu, para capim KPK menjalani serangkaian tes.

Di antara tes yang dijalani adalah check point multiple choice dengan 70 pertanyaan soal yang berbasis digital, serta uji mengetik makalah dengan maksimal 10 halaman. Hasil uji kompetensi ini akan diumumkan Senin (22/7).