sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jalan di sekitar Monas dan Istana Negara ditutup

Penutupan dilakukan dengan menggunakan water barrier akan berlangsung secara situasional sampai situasi memungkinkan.

Tito Dirhantoro
Tito Dirhantoro Senin, 14 Okt 2019 12:06 WIB
Jalan di sekitar Monas dan Istana Negara ditutup

Lalu lintas di sekitar Monumen Nasional atau Monas khususnya Jalan Merdeka Utara depan Istana Negara hingga Jalan Merdeka Barat ditutup. Penutupan jalan dilakukan sebagai upaya antisipasi adanyan aksi unjuk rasa mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat.

“Penutupan jalan dilakukan terkait adanya rencana aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok massa,” kata Kawi saat ditemui di depan Istana Jakarta, Senin (14/10).

Penutupan arus lalu lintas diberlakukan di sejumlah jalan seperti di Jalan Merdeka Utara dari arah Pertamina menuju Istana Kepresidenan Jakarta. Kemudian dari Harmoni arah Jalan Majapahit. Selanjutnya Jalan Merdeka Utara menuju Jalan Merdeka Barat arah Patung Kuda.

"Jalan Veteran satu, dua dan tiga juga ditutup," kata Kawi.

Penutupan dilakukan dengan menggunakan water barrier akan berlangsung secara situasional sampai situasi memungkinkan atau dianggap aman. Karena ada penutupan sejumlah ruas jalan seputar Istana dan Monas, Kawi menyarankan agar masyarakat melewati ruas jalan yang dialihkan seperti ke arah Istiqlal, dari Merdeka ke Veteran lurus ke Harmoni.

"Warga melintas ke Merdeka Utara dari Merdeka Timur diarahkan lewat Istiqlal, dan dari Merdeka ke Veteran arah Harmoni lurus, dari arah Kota belokkan ke kiri Juanda," kata Kawi.

Sebelum penutupan lalu lintas di lakukan, sejumlah anggota Polri dan TNI sudah melakukan apel gabungan di Monas. Pemimpin apel mengarahkan anggota dalam apel pasukan tersebut agar tidak menyepelekan informasi dan kondisi apa pun.

"Jangan underestimate masing-masing anggota siaga pengamanan pada aksi unras semoga berjalan damai," ujar pimpinan apel dari pengeras suara.

Sponsored

Sebelumnya, santer diinformasikan mahasiswa akan menggelar demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RUU KUHP pada Senin, 14 Oktober 2019. Mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerbitakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan UU KPK yang telah disahkan DPR. 

Informasi seruan unjuk rasa susulan yang mengatasnamakan BEM SI tersebar di media sosial sejak Sabtu (12/10) lalu. Disebutkan, aksi unjuk rasa tersebut bakal dihadiri sedikitnya 2.000 mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan Bekasi. 

Selain di DPR, aksi unjuk rasa mahasiswa juga bakal diarahkan ke Istana Negara. Ada tiga tuntutan yang disuarakan. Pertama, meminta presiden untuk mencabut revisi UU KPK dengan mengeluarkan Perppu. Kedua, menolak revisi KUHP dan mendorong pemerintah bersikap mengenai pembakaran hutan Riau. Terakhir, menolak UU KPK. (Ant)

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid