BPBD Jateng siapkan jalur evakuasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi
BPBD juga menambah alat pemantau dalam merespons peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, untuk menyiapkan jalur evakuasi dan shelter atau hunian sementara, sebagai antisipasi peningkatan aktivitas Gunung Merapi. BPBD juga melakukan penambahan alat untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana Harian BPDB Provinsi Jateng Sarwa Pramana, mengatakan, jalur evakuasi di Kabupaten Klaten saat ini dalam kondisi rusak berat akibat dilintasi truk-truk pengangkut pasir.
"Sementara itu, shelter-shelter yang dibangun pada 2010 perlu dipastikan kebutuhan logistik dan juga peralatan dapur umumnya. Selain itu, perlengkapan lain yang perlu disiapkan adalah masker yang akan dibagikan kepada masyarakat terutama saat terjadi hujan abu," ujarnya di Semarang, Kamis (10/1).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah meminta agar jalur-jalur evakuasi segera diperbaiki. Hal ini dinilai penting agar proses evakuasi berlangsung lancar jika erupsi terjadi di Gunung Merapi.
Dia pun berharap para pengusaha galian C, berupa batu dan pasir, agar menjaga jalur evakuasi dengan melakukan pengangkutan sesuai aturan.
"Saya mohon betul anda legalkan usaha anda, angkutlah dengan cara benar, karena jalan itu juga untuk jalur evakuasi saat terjadi kedaruratan," katanya.
Selain itu, lanjut Sarwa, pihaknya telah menambahkan tiga unit alat untuk memantau gunung yang saat ini berstatus Waspada (level II), dari berbagai sisi.
"Khusus di Jateng, kami menambah 3 alat pemantau berupa kamera Closed Circuit Television (CCTV), yang dipasang di Balerante Klaten, Magelang, dan Boyolali," kata Sarwa
Saat ini, kata dia, terdapat total 150 alat pemantau Gunung Merapi. Penambahan dilakukan agar peningkatan aktivitas Gunung Merapi dapat direspons dengan cepat, bahkan jika diperlukan langkah-langkah evakuasi.