sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jatim siap-siap bangun LRT susul Jakarta dan Palembang

Menyusul Jakarta dan Palembang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap-siap membangun kereta ringan (light rail transit/LRT) di Surabaya Raya.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Kamis, 21 Mar 2019 18:22 WIB
Jatim siap-siap bangun LRT susul Jakarta dan Palembang

Menyusul Jakarta dan Palembang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap-siap membangun kereta ringan (light rail transit/LRT) di Surabaya Raya. Saat ini, Pemprov Jatim tengah melakukan feasibility studies untuk rencana itu.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim Fattah Jasin mengatakan, untuk merealisasikan LRT sudah ada tiga lembaga yang membahas angkutan yang bertujuan untuk memecah kemacetan di wilayah Gerbang Kertasusila (Gresik, Lamongan, Surabaya, Mojokerto). Salah satu lembaga yang ikut membahas adalah Japan International Cooperation Agency (JICA). 

Melalui Surabaya Urban Development Project (SUDP) menilai transportasi umum yang paling memungkinkan di Surabaya Raya adalah LRT. 

Kajian yang sama juga pernah dilakukan Société Nationale des Chemins de fer Français (SNCF), perusahaan kereta api Prancis. Perusahaan itu menyakini LRT dengan menggunakan jalur atas upaya paling tepat untuk mengatasi kemacetan. 

"Rekomendasinya dari Stasiun Gubeng ke Sidoarjo," ujar Fattah Jasin saat ditemui di Surabaya, Kamis (21/3). 

Sementara tim feasibility studies asal Jerman merekomendasinya agar wilayah lintasan LRT lebih luas lagi. Mulai dari Lamongan, Surabaya, Bandara Juanda, Sidoarjo hingga Mojokerto. 

Sponsored

"Semua studi itu bagi Jatim sangat dibutuhkan untuk direalisasikan. Tapi karena Jatim bukan seperti DKI Jakarta, ketika BUMD-nya punya kemampuan, kemudian investor juga mumpuni, tidak jadi masalah. Tapi Jatim masalahnya di situ (pembiayaan)," bebernya. 

Anggaran realisasi LRT dari Lamongan hingga Mojokerto diperkiraan menghabiskan Rp7 triliun-Rp8 trilliun. Besaran tersebut termasuk pembuatan rel baru dan pengadaan gerbong dan sistem kelistrikan. 

Pemprov berharap ada suntikan dana dari pemerintah pusat, karena pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah dilakukan. Pembicaraan tersebut mendapat renspons dari Kemenhub dan Bappenas. 

"LRT ini kan bagian dari kebijakan perkeretaapian. Jadi di Undang-undang perkeretaapian semua kebijakan ada di pemerintah pusat, di Kementerian Perhubungan," bebernya. 

Dia menilai, LRT nanti bisa mengakomodir mobilisasi 10 juta penduduk yang bergerak di wilayah Gerbangkertasusila. Dengan tujuh sampai delapan gerbong tiap rangkaiannya, jarak lewatnya antar stasiun bisa lima menit sekali, tergantung kebutuhan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid