sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jemaah haji kloter pertama tiba di Madinah

Proses kedatangan jemaah haji berlangsung cukup cepat karena tidak perlu menunggu koper bagasi.

Hermansah
Hermansah Minggu, 07 Jul 2019 03:23 WIB
Jemaah haji kloter pertama tiba di Madinah

Jemaah haji kloter pertama dari Embarkasi Surabaya (SUB 1) tiba dengan selamat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah Sabtu (06/07) sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Kloter yang berisikan 449 jemaah haji asal Magetan ini tiba lebih awal dari jadwal semestinya yakni pukul 10.00 waktu Madinah.

Seperti dilansir kemenag.go.id, proses kedatangan jemaah haji berlangsung cukup cepat karena tidak perlu menunggu koper bagasi. Usai upacara penyambutan, mereka langsung diarahkan ke paviliun untuk menunggu bus yang akan mengantarkan jemaah ke hotel. 

Berdasarkan data Siskohat, dari 449 jemaah asal Magetan, dua di antaranya memakai tongkat untuk berjalan dan delapan orang lainnya menggunakan kursi roda. Jemaah tertua adalah Sukinah yang telah berumur 93 tahun.

Para petugas menjalankan perannya masing-masing. Mereka bahu-membahu melayani seluruh jemaah yang datang. Ada yang membantu mengenakan masker adapula yang mendorong jemaah ke paviliun. 

Salah satu jemaah haji asal Magetan, Siti Maesaroh (57) mengaku senang telah sampai di Tanah Suci. Wanita paruh baya yang masih aktif sebagai Kepala Sekolah di salah satu SMP di Magetan ini berangkat ke tanah suci bersama sang suami setelah menunggu selama sembilan tahun.

"Alhamdulillah perjalanannya nyaman, saya tidak merasakan lelah," katanya.

Usai proses imigrasi, para jemaah haji menaiki bus untuk diberangkatkan ke Hotel Ishraq Al-Bustan yang berada di sektor tiga tempat mereka menginap selama di Madinah.

Sementara Kloter pertama jemaah calon haji Embarkasi Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai diberangkatkan menuju tanah suci Mekkah, Arab Saudi, Sabtu.

Sponsored

Kepala Kantor Wilayah  Kementerian Agama NTB, H Nasruddin mengatakan jumlah JCH NTB yang diberangkatkan pada kloter pertama ada 455 orang termasuk lima petugas haji.

Total keseluruhan JCH NTB 4.906 orang terbagi dalam 11 kloter dan penerbangan yang dimulai diberangkatkan 7 Juli hingga 20 Juli 2019.

"Dari 4.906 orang, terdapat 308 jemaah haji tambahan," terang Nasruddin.

Khusus JCH kloter pertama ini, Nasruddin mengingatkan, agar seluruh JCH menjaga kesehatan, perbanyak minum air, dan istirahat termasuk membantai obat-obatan mengingat cuaca di Arab Saudi mencapai 40 dejat celsius.

"Jemaah haji kloter pertama sangat riskan. Masa tunggu di arofahnya sangat panjang. Sehingga kami harapkan tidak terlalu banyak aktivitas yang tidak penting. Artinya menjaga diri kondisinya supaya nanti waktu ibadanya betul-betuk fit dan sehat," tegasnya.

Sedangkan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat menyatakan kloter pertama jemaah calon haji asal Jawa Barat akan diberangkatkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Tanah Suci, Arab Saudi, setelah melalui proses pemondokan di Asrama Embarkasi Haji Bekasi, pada Ahad (7/7).

Kloter pertama jemaah calon haji dari Kabupaten Bogor, Sabtu mulai masuk Asrama Haji Embarkasi Bekasi dan akan diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Soekarno-Hatta, pada Ahad (7/7) pagi.

Kepala Kanwil Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Barat, Buchori, mengatakan jumlah anggota jemaah haji Jawa Barat tahun ini terdiri atas 38.913 orang yang terbagi dalam 97 kelompok terbang atau kloter.

Selain itu, ada 285 Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan 485 petugas kloter dan kesehatan sehingga secara keseluruhan jemaah yang berangkat ke Tanah Suci untuk berhaji sekitar 39.683 orang.

Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta kepada para jemaah calon haji untuk menjaga kesehatan selama beribadah dan beraktivitas di Tanah Suci.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan ibadah haji adalah ibadah paling berat, baik secara fisik ataupun mental sehingga membutuhkan fisik yang prima.

"Jadi pastikan tiap hari cek kesehatan, jangan sampai dehidrasi karena sekarang jatuhnya di musim panas. Suhu di Tanah Suci sangat tinggi. Jangan sampai pas puncak haji, yaitu wukuf di Arafah, terkendala," kata Emil. (Ant
 

Berita Lainnya
×
tekid