sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

JK sebut dua faktor terjadinya bencana di Sulsel

JK menyebut dua penyebab utama bencana banjir di Sulsel pada Selasa (22/1) adalah cuaca ekstrem dan kerusakan hulu Bendungan Bili-Bili.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 28 Jan 2019 07:48 WIB
JK sebut dua faktor terjadinya bencana di Sulsel

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut dua penyebab utama bencana banjir di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (22/1) adalah cuaca ekstrem dan kerusakan hulu Bendungan Bili-Bili.

Dalam kunjungannya ke Sulsel, JK mengatakan cuaca ekstrem yang ditandai curah hujan tinggi sejak Senin (2/1) hingga Rabu (23/1) menjadi penyebab banjir.

Puncak curah hujan terjadi di 3 stasiun pengukur di Lengkese (329 mm), Bawakaraeng (308 mm) dan Limbungan (328 mm).

Di samping itu, kata JK, banjir juga diakibatkan oleh kerusakan lingkungan di hulu Bendungan Bili-Bili karena terjadinya konversi lahan yang masif.
 
“Kawasan lindung dengan tegakan pohon penahan limpasan air telah dialihfungsikan menjadi kawasan budidaya seperti sayur-sayuran,” kata JK dalam keterangan resmi, Minggu (27/1).

Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan  terdapat dua faktor penyebab banjir, yakni  meluapnya Sungai Jenelata dan terjadinya pasang air laut yang menghambat aliran air sungai ke muara sungai. 

Basuki mengatakan langkah ke depan yang harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional dan daerah adalah revitalisasi dan reboisasi daerah aliran sungai (DAS) di hulu Bendungan Bili-Bili.

“Selain itu, perbaikan infrastruktur terdampak untuk pemulihan kegiatan sosial-ekonomi masyarakat pasca bencana banjir. Upaya ini akan berjalan di bawah koordinasi Gubernur Sulsel,” ujarnya.

Basuki juga memastikan bahwa Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang akan melakukan percepatan pembangunan Bendungan Jenelata dengan kapasitas 200 juta m3.

Sponsored

Selain itu, kata Basuki, akan dilakukan pengerukan Bendungan Bili-Bili yang kapasitasnya sudah banyak berkurang. Saat ini, tampungan efektif 300 juta m3 turun menjadi menjadi sekitar 200 m2 - 250 juta m3 karena laju sedimentasi yang sangat tinggi.

Perbaikan jalan dan jembatan

Banjir juga berdampak pada kerusakan sejumlah ruas jalan di antaranya ruas Jalan Kemakmuran (Pangkep) sepanjang 500 meter (m), Jalan Sudirman (Maros) sepanjang 400 m, Jalan Batas Kota Maros - Batas Kota Makassar sepanjang 300 m, dan Jalan Perintis Kemerdekaan (Makassar) sepanjang 1.160 m.

Selanjutnya, Jalan AP Pettarani (Makassar) sepanjang 4.300 m, Jalan Batas Kabupaten Wajo/Batas Kabupaten Bone-Ulugalung dan Jalan Batas Kab. Takalar/Batas-Batas Kota Jeneponto 3.850 m.

Sementara, dua ruas jalan mengalami longsor yakni jalan Batas Kota Maros – Ujung Lamuru di 2 titik dan  ruas Jalan Sungguminasa – Malino (Jalan Provinsi) di 15 titik.  

Basuki memastikan, sesuai instruksi Wakil Presiden, Kementerian PUPR melalui BBPJN XIII akan membantu pemerintah daerah setempat memperbaiki 9 jembatan yang putus maupun rusak akibat banjir. 

Berita Lainnya
×
tekid