sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi: 62 kasus dugaan coronavirus di Indonesia negatif

Dia meminta jajarannya lebih aktif menginformasikan kepada publik ihwal penanganan kasus ini.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 11 Feb 2020 14:54 WIB
Jokowi: 62 kasus dugaan coronavirus di Indonesia negatif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, 62 kasus dugaan terinfeksi coronavirus varian anyar (2019-nCoV) di Indonesia dinyatakan negatif. Diklaim berdasarkan hasil pemeriksaan.

"Setelah dicek, semuanya pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri," ujarnya saat rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Sehari sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, menemukan sekitar 62 kasus dugaan coronavirus di Indonesia. Seluruh spesimennya telah dikirim dari 28 rumah sakit di 16 provinsi dan diperiksa.

Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, merupakan episentrum wabah coronavirus. Kali pertama ditemukan pada Desember 2019.

Jokowi pun mengapresiasi kinerja seluruh kementerian dan lembaga. Khususnya Kemenkes dalam mengantisipasi masuknya coronavirus.

"Ini menunjukkan kewaspadaan kita. Kehati-hatian kita. Kerja keras ekstra. Sehingga, virus itu tidak masuk ke Indonesia," tutur politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

Meski demikian, dirinya meminta jajarannya lebih aktif menginformasikan kepada masyarakat ihwal penanganannya. Guna pencegahan dan perkembangannya di mancanegara.

"Saya minta agar penyampaian ke media pagi, siang, malam. Terus dilakukan. Sehingga, informasi betul-betul konkret. Ada faktanya," ucap Jokowi.

Sponsored

Dia menegaskan, pemerintah serius dalam mewaspadai ancaman coronavirus. Mengingat telah "menelan" 1.013 korban jiwa di dunia.

Di sisi lain, pemerintah hingga kini mengobservasi 285 WNI di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Terdiri dari 238 orang yang pulang dari Wuhan, lima pegawai Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), serta kru pesawat.

Hingga hari ini, seluruh WNI dalam kondisi baik. Observasi dijadwalkan berlangsung selama dua pekan. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid