sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi jajaki Bukit Soeharto 

Bukit seluas 61.850 hektare itu merupakan salah satu kandidat ibu kota baru yang diusulkan Bappenas.

Christian D Simbolon
Christian D Simbolon Selasa, 07 Mei 2019 17:12 WIB
Jokowi jajaki Bukit Soeharto 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit seluas 61.850 hektare itu merupakan salah satu kandidat ibu kota yang diusulkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Sebagai negara besar, kita ingin punya pusat pemerintahan yang terpisah dari pusat ekonomi, bisnis dan jasa perdagangan. Ya, ini menatap ke depan ke arah negara maju," kata Jokowi kepada wartawan di Kecamatan Samboja, kawasan Bukit Soeharto, Selasa (7/5). 

Dijelaskan Jokowi, di kawasan Bukit Soeharto telah melintas tol Samarinda-Balikpapan yang ditargetkan rampung pada akhir tahun. "Tinggal 14% lagi, sehingga akhir 2019 diharapkan sudah selesai," ucapnya.

Bukit Soeharto terletak di antara Balikpapan dan Samarinda. Selain bakal dilengkapi dengan tol, pelabuhan laut dan bandara juga sudah didirikan di kedua kota itu. 

"Saya bicara apa adanya bahwa fasilitas yang ada di Kaltim sangat mendukung, terutama airport, jalan tol sudah ada, tahun ini tol sudah jadi. Artinya, itu akan menghemat banyak biaya," kata Jokowi. 

Namun demikian, Presiden mengatakan, syarat ibu kota baru bukan hanya ketersediaan infrastruktur. "Selain itu, urusan lingkungan, pemenuhan kebutuhan air seperti apa, juga dari sisi kebencanaan seperti apa, entah banjir, gempa bumi atau lainnya," katanya.

Saat meninjau Bukit Soeharto, Jokowi didampingi Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wagub Kaltim Hadi Mulyadi, dan Bupati Kutai Kartanegara Edy Dharmasyah.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, Bukit Soeharto layak dipertimbangkan sebagai kandidat ibu kota baru lantaran lahannya cukup luas dan milik negara. "Jumlah penduduknya sedikit. Ketinggiannya jauh (dari bencana banjir)," tutur Isran. 

Sponsored

Menurut catatan sejarah, kawasan hutan bekas tambang batu bara itu diberi nama Bukit Soeharto lantaran Presiden ke-2 RI  itu pernah melakukan perjalanan dari Balikpapan ke Samarinda melalui bukit tersebut. 

Pada 1982, lewat Surat Keputusan Menteri Pertanian, Soeharto pulalah yang menetapkan kawasan tersebut menjadi hutan lindung seluas 27 ribu hektare. Kini, Bukit Soeharto menyandang status taman hutan raya. (Ant

Berita Lainnya
×
tekid