sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi minta warga yang tak mudik diberi insentif

Jokowi minta Mensos membuat skema untuk warga yang tak mudik.

Fadli Mubarok
Fadli Mubarok Selasa, 07 Apr 2020 21:33 WIB
Jokowi minta warga yang tak mudik diberi insentif

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara untuk membuat skema insentif bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang (Jabodetabek).

Menurut Juliari, hal itu dilakukan sebagai salah satu penangan Covid-19, termasuk membantu masyarakat di tengah imbauan untuk tidak mudik dalam musim lebaran tahun ini.

"Ini sebenarnya Presiden (Jokowi) minta agar karena beliau belum melarang  mudik, jadi beliau meminta saya agar dipikirkan bagaimana bentuk semacam insentif bagi para calon pemudik dari Jakarta agar mereka tidak atau mengurungkan niatnya untuk mudik," kata Juliari saat melangsungkan Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR secara virtual, Selasa (7/4).

Juliari mengatakan, bantuan insentif tersebut termasuk program Jaring Penagaman Sosial (JPS) yang memang telah disiasati pemerintah. Adapun anggaran yang akan disipakan, khusus untuk bantuan ini kurang lebih senilai Rp3,6 Triliun.

Kendati demikian, Juliari mengatakan, bentuk bantuan yang akan disalurkan bukan berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Melainkam sembako senilai Rp600.000 per Kartu Keluarga (KK) yang dinilai kurang mampu setiap bulannya.

"Jadi kita enggak ada yang lebih dari Rp600.000 karena kita pakai standarnya kartu pra kerja. Jadi total anggaran yang dibutuhkan kurang lebih Rp3,6 Triliun. Ini nanti kita minta tambahannya dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," kata dia.

Total anggaran yang dipatok sendiri, diakui Juliari, berdasarkan koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan sekitarnya. Dilihat dari jumlah Data Terpadu Kesejahtersn Sosial (DTKS).

Juliari mengatakan, dari total jumlah sementara 2,5 juta masyarakat yang terdata atau 1,2 juta di DKI Jakarta, kemungkinan jumlah masyarakat yang berhak menerima bantuan bisa lebih dari itu. Pasalnya bantuan ini juga akan diperuntukan untuk mereka yang memiliki profesi sebagai pekerja harian.

Sponsored

"Kami mohon dukungan karena ini nantinya kami bantu tidak hanya yang di data DTKS saja, saya yakin bahwa dari 1,2 juta KK ini pasti ada yang di luar DTKS. Karena Gubernur waktu rapat dengan kami, dia menargetkan bantuan untuk para pekerja harian. Orang yang berpenghasilan harian tiba-tiba penghasilannya sekarang tidak ada," terangnya.

Sementara itu, untuk DTKS masyarakat di luar Jakarta, Juliari memprediksi  mencapai 1.647.674 jiwa. Nantinya, berapa KK yang akan mendapatkan sembako akan dikoordinasikan langsung dengan setiap Kepala Dinas Sosial terkait.

Lebih lanjut, Juliari mengatakan, bantuan insentif tersebut nantinya akan dikirimkan setiap pekan selama tiga bulan. Jadi setiap masyarakat akan menerima sembako senilai Rp150.000 per pekan dan ditargetkan mulai bulan ini bantuan sudah bisa dieksekusi.

"Durasinya 3 bulan. Jadi semuanya Rp 600.000 (per bulan) dan semua 3 bulan. Jadi April, Mei, Juni. Kita juga tau sebentar lagi ada bulan puasa, lebaran idul Fitri. Jadi Bansos ini memang kita perlukan untuk warga-warga yang enggak bisa mudik dan penghasilannya terganggu selama adanya Covid-19 dan PPSB," pungkas dia.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid