Jokowi tinjau lokasi gempa Cianjur, pastikan rumah terdampak akan dibangun ulang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11).

Lokasi pertama yang ditinjau yakni jalan raya Cibeureum yang merupakan penghubung wilayah Bogor-Cianjur di Kecamatan Cugenang. Wilayah ini sempat tertimbun longsor, namun kini telah dapat dilalui kendaraan.

Dalam keterangannya usai peninjauan, Jokowi menyampaikan ucapan duka cita atas musibah gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) kemarin.

"Pertama-tama atas nama pribadi, atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa atas terjadinya musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, ia telah menginstruksikan jajarannya untuk bekerja sama dalam membantu penanganan pascagempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur.

Mulai dari pembukaan akses wilayah yang terdampak longsor, hingga evakuasi dan penyelamatan korban-korban yang masih tertimbun longsor maupun reruntuhan bangunan.

"Akses jalan yang kemarin tertimbun, tadi pagi sudah bisa dibuka, alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," ujarnya.

Dalam tinjauannya di lokasi, Jokowi juga mengunjungi tenda pengungsian di Taman Prawatasari, yang menjadi tempat tinggal sementara para warga terdampak bencana gempa bumi.

Ia menyapa para pengungsi, sekaligus membagikan makanan siap saji kepada anak-anak yang berada di tenda pengungsian tersebut. Bantuan berupa sembako juga diberikan kepada para warga terdampak gempa bumi.

Jokowi memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan akibat peristiwa tersebut.

"Nanti dibantu Rp50 juta yang (kerusakannya) berat, yang sedang Rp25 juta, yang ringan Rp10 juta, ya. Nanti kalau sudah, gempanya sudah tenang, ya, dimulai pembangunan rumah, ya," terang Jokowi.

Ditambahkan Jokowi, rumah-rumah warga yang terdampak gempa nantinya akan dibangun ulang dengan standar bangunan tahan gempa. Hal ini dilakukan guna mencegah dampak serupa apabila kembali terjadi gempa di masa yang akan datang.

"Pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh Menteri PUPR. Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang anti gempa," ujar Jokowi.