sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kanker payudara pada perempuan dominasi kasus di Indonesia

Setiap satu detik ada satu orang terdiagnosis kanker dan setiap dua detik satu orang meninggal dunia akibat kanker.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 02 Feb 2022 15:07 WIB
Kanker payudara pada perempuan dominasi kasus di Indonesia

Kanker payudara masih mendominasi kasus kanker nasional. Data 2020 menunjukkan 65.858 perempuan di Indonesia menderita kanker payudara atau sekitar 16% dari total kasus kanker di Indonesia.

Di samping kanker payudara, dominasi kanker di Indonesia adalah kanker leher rahim (9,2%), dan kanker paru-paru (8,8%). Sayangnya, 70% kanker di Indonesia baru bisa terdeteksi pada stadium lanjut sehingga mengakibatkan 43% kematian tidak dapat dicegah.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Elvida Sariwati, menerangkan kasus kanker memang masih menjadi masalah kesehatan global. Sayangnya dominasi 57% kasus hanya berada di Asia dan 70% kasus berada di negara berkembang termasuk Indonesia. 

“Ada hampir 400 ribu jiwa di Indonesia mengidap kanker. Itu berarti setiap satu detik ada satu orang terdiagnosis kanker dan setiap dua detik satu orang meninggal dunia akibat kanker,” ujar Elvida dalam Media Briefing Hari Kanker Sedunia yang disiarkan secara daring di kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Rabu (2/2).

Dia menambahkan sangat disayangkan masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker. Padahal, jika kampanye deteksi dini ini masif dilakukan, risiko kematian bisa diminimalisir.

Kementerian Kesehatan sendiri memiliki strategi penanggulangan kanker payudara. Kasus harus didiagnosis setidaknya pada tahap pertama atau kedua. Deteksi dini ini dilakukan bagi perempuan berusia 30-50 tahun. Diagnosis bisa dimulai sejak pengambilan sampel patologi sehingga bisa mendapatkan penanganan dengan terapi multi modalitas. Penanggulangan kanker payudara ini menyasar kalangan orang sehat dan kelompok risiko tinggi.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar, mengatakan pemerintah perlu melibatkan pihak swasta dan LSM untuk menanggulangi masalah kanker payudara ini. Pelibatan organisasi kemasyarakatan perempuan dan peran serta lembaga pendidikan bisa memberikan masukan terkait kebijakan penanggulangan kanker.

YKPI sendiri secara konsisten melakukan pendampingan terhadap 302 pasien kanker payudara di bawah pengawasan Rumah Sakit Dharmais. Pendampingan ini memberikan materi terkait pengobatan kanker yang sudah disesuaikan dengan pedoman Reach to Recovery International (RRI).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid