sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri: Ada duit Rp6 juta di kantong provokator

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mayoritas perusuh dan provokator adalah anak-anak muda.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Rabu, 22 Mei 2019 16:46 WIB
Kapolri: Ada duit Rp6 juta di kantong provokator

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan para provokator yang menunggangi aksi 22 Mei rata-rata merupakan anak muda yang dibayar. Menurut Tito, dari salah satu provokator yang telah diamankan, polisi menemukan duit sebesar Rp6 juta. 

"Yang diamankan ini, kami lihat, termasuk yang di depan Bawaslu, ditemukan pada mereka amplop berisikan uang. Totalnya hampir Rp6 juta yang terpisah amplop-amplopnya. Mereka mengaku ada yang bayar," kata Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Menurut Tito, ada dua kategori massa dalam aksi unjuk rasa 21 dan 22 Mei. Pertama, kelompok aksi damai yang mayoritas berunjuk rasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. "Lalu kemudian, ada aksi anarkis oleh sekelompok orang yang menyerang dan sengaja untuk menciptakan kerusuhan," jelas dia. 

Tito mengimbau masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sumir yang berkembang. Ia menegaskan, kepolisian menghormati ekspresi damai para pengunjuk rasa dan tidak sewenang-wenang membubarkan aksi. 

"Ada upaya provokasi dan men-setting itu untuk menciptakan martir dan sehingga kemudian membangun kemarahan publik," ucap Tito.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan TNI tetap solid untuk mendukung tugas Polri mengamankan aksi unjuk rasa 22 Mei di Jakarta.

"TNI back up penuh dengan menempatkan prajurit di titik (kerawanan) kerusuhan, baik itu di KPU, Bawaslu, DPR, dan Istana. TNI tidak mentolerir tindakan inkonstitusional yang anarkis dan membahayakan kedaulatan negara," ujar Hadi.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu pada Selasa (21/5) lalu berjalan relatif damai. Usai menyampaikan aspirasinya, para peserta aksi pun sudah membubarkan diri sekira pukul 21.00 WIB. 

Sponsored

Namun demikian, menurut Iqbal, pada pukul 23.00 WIB ada sekitar 200 orang yang masih berkerumun di Jalan KS Tubun. Kelompok massa tersebut ditengarai bukan bagian dari peserta aksi di depan Gedung Bawaslu. Polisi menduga kelompok massa itu dipersiapkan untuk memicu kerusuhan.

Berita Lainnya
×
tekid