sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri akui rutan Mako Brimob tak layak tampung teroris

Hanya berkapasitas 90 orang, Rutan cabang Salemba di Mako Brimob sedianya diperuntukan bagi aparatur negara yang tersangkut pidana.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 11 Mei 2018 01:03 WIB
Kapolri akui rutan Mako Brimob tak layak tampung teroris

Setelah terjadi penyanderaan terhadap anggotanya, Kapolri Tito Karnavian mengakui bahwa Rutan cabang Salemba di Mako Brimob bukanlah tempat ideal untuk menahan pelaku teror. Terlebih rutan tersebut hanya mampu menampung 90 tahanan atau narapidana.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu menyebut Rutan Mako Brimob diperuntukan bagi aparatur negara yang tersangkut pidana.

"Kalau ada anggota Polri terlibat pidana, mereka akan ditahan disini, agar mereka tidak menjadi korban kekerasan dari pelaku kejahatan yang pernah mereka tangkap," terang Tito, Kamis (10/5) di depan Mako Brimop, Depok.

Dalam perkembangannya, Rutan Cabang Salemba yang terletak di komplek kesatrian Mako Brimob juga dijadikan tempat penahanan para teroris. Tito pun terkejut saat mengetahui bahwa jumlah teroris yang mendekam di rutan tersebut mencapai 155 orang. ‎Dari jumlah itu, beberapa diantaranya sudah divonis dan ada yang masih masih menunggu pelimpahan berkas ke kejaksaan, serta sebagian lainnya masih dalam proses penyelidikan karena baru ditangkap.

"Di dalam tidak layak. Ini sebenarnya idealnya cukup untuk kira-kira 64 orang, maksimal 90 orang. Saya juga baru tahu sampai 155 orang didalam itu. Jadi sangat sumpek sekali," ulasnya.

Orang nomor satu di korps Bhayangkara ini memastikan kelima anggotanya yang gugur dalam penyanderaan Selasa (8/5) malam, bukanlah tim penindak, melainkan tim pemberkasan. Kendati demikian, mereka dibekali senjata api yang kemudian dirampas oleh para teroris.

Sementara tekait insiden tersebut, Tito menilai timnya lalai dalam menyimpan barang bukti, terutama senjata api para teroris. Alhasil, para pelaku teror yang mendekam di rutan tersebut bisa dengan mudah melakukan perampasan.

"Selama ini, karena dianggap tidak ada masalah, sehingga dilaksanakan. Sebenarnya ada kelemahan disitu," terangnya.

Sponsored

Mantan Kapolda Metro ini pun menjamin persoalan di Mako Brimob akan diselesaikan malam ini juga. Bahkan, ia berencana akan menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani guna membahas pembangunan rutan sementara bagi para teroris. Menurutnya, yang dibutuhkan Densus 88 saat ini ialah tempat yang aman dalam rangka pemberkasan sekaligus penyidikan sebelum teroris disidangkan.

"Saya sekali lagi mohon dukungan dari rakyat Indonesia, kami berduka atas gugurnya lima anggota. Tapi, kita bersama-sama, kita tidak takut terorisme dan kita akan berantas terus terorisme," pungkas Tito.

Berita Lainnya
×
tekid