Kapolri harap jajarannya jadi garda terdepan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) gabungan beberapa satuan kerja (satker) di Rupatama Polri. 

Dalam arahannya, Sigit mengingatkan masing-masing satker untuk bekerja secara beriringan dan bersinergi. Menurutnya, Polri yang kuat menjaga stabilitas kamtibmas menjadi salah satu kunci utama agar seluruh kebijakan nasional dan harapan masyarakat terhadap Polri bisa diwujudkan.

"Saya ingin menggambarkan, ibarat organ tubuh maka di Polri ini ada berbagai macam unsur yang sudah diatur dimana seluruh organ tubuh ini bisa bekerja dengan baik” ujar Sigit di rakernis gabungan satker Polri (22/3).

Sigit menuturkan, dengan kondisi tubuh yang prima dan sehat, maka Polri bisa menghadapi segala ancaman dan tantangan ke depan demi mewujudkan organisasi Polri yang presisi dan sesuai dengan harapan masyarakat. Sigit pun mengingatkan untuk tidak pernah lepas dan mengikuti perkembangan lingkungan strategis serta dampak situasi global saat ini.

Sigit juga mencontohkan bagaimana pandemi Covid-19 berdampak ke seluruh negara di dunia dari sisi ekonomi maupun kesehatan. Begitupula dengan invasi Rusia ke Ukraina juga menimbulkan dampak bagi Indonesia. 

Sigit beranggapan, peristiwa ini harus dikelola dengan sebaik mungkin, sebab jika tidak akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di bulan ramadan. Dia juga mengingatkan jajarannya agar mewaspadai kenaikan beberapa harga bahan pokok. 

Sigit menyebut, saat ini pihaknya sedang berusaha terus menjaga pertumbuhan ekonomi kita berada di atas 5%. Pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap defisit negara dan mau tak mau hal itu harus dikembalikan dengan menjaga pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.

Sigit pun meminta jajarannya untuk mengetahui kerja makro dan mikro di lapangan. Kerja makro adalah hal besar dilaksanakan negara dan mikro hal-hal menjadi tugas pokok kita.

Sigit pun mengatakan, saat ini Indonesia tengah membangun pondasi menjadi negara maju. Salah satunya dengan merubah kebijakan dari negara konsumen menjadi produsen, merubah kebijakan yang tadinya melepas ekspor material mentah, saat ini disetop dalam rangka membuka hilirisasi di dalam negeri. 

"Hal itu dilakukan agar Indonesia mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki dan bisa melompat serta tak tergantung dengan negara lain," ucapnya.

Terkait dengan transformasi digital, Sigit mengingatkan, akan menjadi tantangan sendiri bagi Polri. 

"Kita sudah buat road map menuju Polri yang Presisi. Tentu harapan saya ini bukan hanya program kerja, tapi lompatan perubahan untuk kembali ke esensi sejarah kepolisian. Polri yang mampu menjadi garda terdepan menjaga negara" tutur Sigit.