sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri minta awak media laporkan stok dan harga minyak goreng

Asupan informasi yang ada menjadi hal yang efektif bagi Satgas Pangan khususnya untuk menindak.

Immanuel Christian
Immanuel Christian Jumat, 25 Mar 2022 08:38 WIB
Kapolri minta awak media laporkan stok dan harga minyak goreng

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap kepada awak media untuk ikut membantu menginformasikan soal ketersediaan serta harga penjualan minyak goreng. Secara khusus, ia menekankan untuk minyak goreng jenis curah. 

Sigit berharap, polisi dapat menghindari adanya kelangkaan dan permainan harga. Mengingat, pemerintah telah menetapkan kebijakan harga untuk penjualan minyak goreng curah.

"Dan kemudian, kami tentunya titip ke rekan-rekan media, di luar kegiatan vaksinasi. Saat ini kita terus memantau perkembangan fluktuasi keberadaan minyak khususnya minyak curah dan kita minta agar minyak curah yang telah diberikan subsidi oleh pemerintah betul-betul keberadaannya segera di pasar,” kata Sigit di Pusdik Intelkam, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/3).

Dengan informasi penyumbatan distribusi minyak goreng dari media massa dapat membantu kepolisian untuk menangani lebih cepat. Sebab, asupan informasi yang ada menjadi hal yang efektif bagi Satgas Pangan khususnya untuk menindak.

“Dan karena itu distribusi yang tersumbat kemudian hal lain yang mengganggu terhadap ketersediaan minyak ini tolong diinformasikan kepada kita. Sehingga kita bisa lakukan langkah-langkah," papar Sigit. 

Sigit kemudian meninjau ke Pasar Sehat Sabilulungan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Alhasil, diketahui Pasar Soreang mendapatkan lima ton minyak goreng yang sudah didistribusikan ke 61 pedagang.

Menurut Sigit, para pedagang menjual minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp15.500 per kilogram. Hal itu sudah sesuai HET yang ditetapkan pemerintah. 

"Tadi saya tanya langsung ke beberapa pedagang terkait keberadaan minyak goreng. Memang kemarin mereka sampaikan minyak curah masih belum dapat sesuai HET,” ujar Sigit.

Sponsored

Mantan Kapolda Banten ini juga berharap, ketersediaan dan harga minyak goreng termasuk sembako benar-benar terjaga hingga Ramadan dan seterusnya. Dengan begitu, segala kebutuhan sembako dan komoditi lainnya yang dibutuhkan masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga selalu tersedia. 

Sebelumnya diketahui, minyak goreng kemasan, baik sederhana maupun premium, kembali mudah ditemukan di ritel-ritel modern dan pasar tradisional dengan harga mahal setelah pemerintah mencabut ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Padahal, ketika HET masih berlaku minyak goreng sulit ditemukan di pasaran. Fenomena itu menjadi perhatian aparat penegak hukum.  

Kepala Satuan Tugas atau Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika mengatakan, penyidik sedang mendalami gelagat minyak goreng yang mudah ditemukan namun dengan harga tinggi. Karena kelangkaan saat itu, khususnya pada gerai modern, lebih disebabkan aksi borong konsumen atau panic buying. Aksi borong saat itu didorong dengan disparitas harga yang cukup besar dengan pasar tradisional. 

"Sementara pada pasar tradisional rantai pasok cukup panjang dengan margin yang tidak diatur dan diserahkan mekanisme pasar, maka harga sampai konsumen akhir atau end user di atas HET yang ditetapkan," kata Helmy kepada wartawan, Rabu (23/3). 

Helmy menyatakan, pihaknya sudah memetakan pasokan bahan kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan. Selain pemetaan, koordinasi dengan para pihak terkait pun berjalan untuk menekan kenaikan harga khususnya pada minyak goreng. 

Harapannya, setiap pihak dapat memaksimalkan produktivitasnya, percepatan distribusi dan memangkas rantai pasok agar ketersediaan aman. Sehingga distribusi minyak goreng yang lancar dapat membuat harga akan terkendali dan terjangkau oleh masyarakat. 

"Maka untuk meminimalisir kenaikan tersebut kami telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait termasuk dengan asosiasi-asosiasi dan para pelaku usaha," ucap Helmy.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid