sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kapolri ungkap skenario fitnah aparat tembak peserta aksi

"Penembakan terhadap massa supaya menciptakan martir seolah-olah yang melakukan adalah aparat."

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Rabu, 22 Mei 2019 15:53 WIB
Kapolri ungkap skenario fitnah aparat tembak peserta aksi

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap ada upaya pihak tertentu untuk memfitnah aparat terkait Aksi 22 Mei. Menurut Tito, ada skenario untuk menciptakan kesan aparat bersikap brutal demi menyulut kemarahan publik.

Aparat keamanan, kata Tito, telah mencium gelagat ini jauh-jauh hari. Karena itu, polisi menangkap sejumlah orang yang diyakini berencana membuat rusuh di aksi 22 Mei. Ada enam orang yang dicokok polisi beserta senjata api yang akan digunakan untuk menyulut kerusuhan. 

"Kita mendapat informasi rencana pada aksi 22 Mei yang dilakukan penembakan, termasuk penembakan terhadap massa, supaya menciptakan martir seolah-olah yang melakukan adalah aparat sehingga timbul kemarahan publik," kata Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Enam orang korban meninggal dalam aksi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, diyakini sebagai bagian dari skenario tersebut. Tito membantah informasi yang menyebut dirinya memberikan perintah tembak di tempat kepada perusuh aksi tersebut. 

Menurut Tito, ada sejumlah senjata yang disiapkan agar skenario fitnah terhadap aparat dapat berjalan mulus. Polisi telah mengamankan sejumlah senjata dan orang-orang yang menguasainya. 

Tito kemudian menunjukkan sejumlah senjata yang telah disita polisi. Ada senjata laras panjang jenis M-4 yang dilengkapi peredam suara dan pisir untuk teleskop yang biasa digunakan penembak jitu. 

Polisi juga mengamankan senjata revolver Taurus Glock 22 beserta 60 butir amunisi jenis M-40. Senjata ini diamankan saat petugas menangkap tiga orang pada Selasa (21/5) kemarin. "Pengakuan mereka sama, akan dipakai untuk tanggal 22," kata Tito. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah sudah mengetahui dalang kerusuhan aksi di Jakarta. "Kami sebenarnya sudah mengetahui dalang aksi tersebut dan aparat keamanan akan bertindak tegas," kata Wiranto.

Sponsored

Menurut Wiranto, rangkaian peristiwa yang terjadi menunjukkan ada upaya untuk membuat kekacauan nasional. Terlebih, ada pernyataan menyudutkan yang menyalahkan aparat keamanan atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa ini. Wiranto menilai tengah terjadi upaya membangun kebencian hingga antipemerintah.

"Ada niatan atau skenario untuk membuat kekacauan dengan menyerang petugas, membangun antipati pemerintah dan membangun kebencian pemerintah yang sedang melakukan upaya kesejahteraan," kata Wiranto.

Berita Lainnya
×
tekid