Gerindra: Kasihan Lurah Jelambar nonjob karena video honorer masuk got
Inspektorat Pemprov DKI Jakarta diminta meneliti persoalan sebelum membebastugaskan Lurah Jelambar.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra Syarifudin, menyayangkan keputusan Inspektorat Pemprov DKI Jakarta yang membebastugaskan Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo.
Keputusan yang dilakukan setelah adanya video pegawai honorer K-2 Kelurahan Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, yang masuk selokan, dinilai terlalu terburu-buru.
"Saya kira kasihan hanya karena begitu orang di nonjobkan," kata Syarifudin, di Jakarta, Minggu (15/12).
Menurutnya, Inspektorat Pemprov DKI harus lebih teliti dalam memutuskan persoalan ini. Syarifudin mengaku dirinya telah meminta penjelasan kepada Camat Grogol Petamburan terkait kronologi kejadian tersebut.
Menurut anggota DPRD Dapil Jakarta 10 yang meliputi Kecamatan Grogol Petamburan ini, sejumlah Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP) tersebut masuk ke selokan atas inisiatif sendiri. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan ekspresi dan selebrasi kemenangan, lantaran usai menjalani serangkaian tes untuk dipekerjakan lagi.
Bagi Syarifudiin, Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo beserta pejabat yang lakukan proses seleksi tak ada kaitannya dengan insiden ini.
"Saya rasa Inspektorat harus melihat jernih, jangan langsung memvonis hal-hal yang memang harus diteliti terlebih dahulu," kata Syarifudin.
Video sejumlah pegawai honorer K-2 DKI Jakarta yang berada di dalam got berair kotor, viral di media sosial. Sejumlah netizen menilai hal tersebut tidak manusiawi.
Prihatin.!!!
Honorer DKI Disuruh Masuk Got Saat Tes Perpanjangan Kontrak.
Manusiawikah.???
Apa ini yg disebut memanusiakan manusia.? @aniesbaswedan pic.twitter.com/TMQhiDko0I — Rizma Widiono (@RizmaWidiono) December 14, 2019
Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo mengaku telah dibebastugaskan dari jabatannya. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang mengakibatkan terjadinya peristiwa itu. Padahal, kata Agung, dirinya telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan tes fisik sesuai dengan prosedur kerja para honorer.
Namun. dia mengatakan, kejadian seperti itu tak hanya terjadi di Jelambar. Hal serupa terjadi di kelurahan lain, namun tidak terekspos seperti yang terjadi di wilayah kerjanya.