sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Asabri dan Jiwasraya miliki kesamaan modus, Mahfud: Akan dibongkar!

Sri Mulyani dan Erick Thohir dipastikan dipanggil minggu ini.

Akbar Ridwan
Akbar Ridwan Senin, 13 Jan 2020 19:14 WIB
Kasus Asabri dan Jiwasraya miliki kesamaan modus, Mahfud: Akan dibongkar!

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengungkapkan ada persamaan modus operandi (cara seseorang melakukan rencana kejahatannya) dalam dugaan korupsi PT. Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau Asabri (Persero) dengan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).

Selain modus, kata Mahfud, tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang sama yang terlibat dalam dugaan kasus rasuah di Asabri.

"Modus operandinya sama. Akan mungkin ada beberapa orangnya yang sama, tapi nantilah yang penting itu akan dibongkar," kata Mahfud di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (13/1).

Terkait pemanggilan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Mahfud memastikan pemanggilan keduanya akan dilakukan minggu ini.

"Jadi kita akan panggil dan kemudian akan jalan. Karena Presiden sendiri itu sudah mengatakan semua kasus korupsi itu harus dibongkar. Bukan hanya dibongkar, dibawa ke pengadilanlah," ucap dia.

Mahfud sebelumnya mengungkap adanya korupsi besar-besaran di Asabri. Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, kasus praktek lancung tersebut tidak kalah fantastis dari dugaan suap di Jiwasraya yang turut menjadi sorotan publik.

"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp10 triliun," kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat.

Sementara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, memastikan akan menindaklanjuti dugaan korupsi di Asabri. Namun demikian, badan antikorupsi itu akan berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sponsored

"Kami harus berkomunikasi dengan BPK dulu. BPK yang mengetahui terkait dengan hasil audit. Jadi, kami harus dengar pemaparan dari pihak BPK," kata Firli, saat dihubungi Alinea.id.

Berita Lainnya
×
tekid