sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19 daerah naik, Ketua Satgas: Reaktivasi posko

Perlunya posko Covid-19 karena perilaku masyarakat untuk patuh terhadap prokes sudah mulai berkurang.

Firda Junita
Firda Junita Selasa, 05 Jan 2021 12:23 WIB
Kasus Covid-19 daerah naik, Ketua Satgas: Reaktivasi posko

Satgas Penanganan Covid-19 meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk mengaktifkan kembali posko-posko Covid-19. Hal ini, guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat di tingkat kelurahan hingga mencakup RT dan RW.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengungkapkan, hal yang mendasari perlunya posko coronavirus di daerah karena adanya perubahan perilaku masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan (prokes) sudah mulai berkurang.

Hal itu pula yang menjadi penyebab angka kasus Covid-19 kembali naik di sejumlah daerah. "Jadi mohon berkenan tahun anggaran baru, bapak dan ibu bupati, wali kota dan juga gubernur bisa mengalokasikan dana untuk tersedianya posko, mulai dari tingkat provinsi sampai dengan paling tidak tingkat kelurahan, sukur kalau anggarannya cukup bisa sampai RT dan RW," kata Doni dalam Rapat Rencana Sosialisasi Program Vaksinasi Tahun 2021 di Jakarta, Selasa (5/1).

Lebih lanjut, Doni mengaku, optimistis apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka kasus aktif yang selama ini selalu meningkat kemudian dapat ditekan kembali.

Sebab, kunci dari keberhasilan dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah peran serta masyarakat sebagai garda terdepan.

"Kalau ini bisa dilakukan, maka kami yakin kasus aktif yang selama ini cukup tinggi bisa kita tekan kembali," ucap Doni.

Dalam hal ini, Doni menjelaskan, bahwa data mengenai adanya penurunan kedisiplinan masyarakat terkait prokes 3M seperti; mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan, didapatkan dari hasil monitoring di beberapa daerah oleh tim dengan jumlah ribuan orang.

Dia juga mengungkapkan, hasil dari monitoring lapangan juga dapat dipantau oleh pemerintah daerah (pemda) melalui situs resmi Satgas Penanganan Covid-19 maupun dari dashboard Bersatu Lawan COVID-19.

Sponsored

"Sudah ratusan juga orang yang telah dipantau oleh para pelapor yang jumlahnya mencapai ribuan orang," kata Doni.

Sebagaimana laporan sebelumnya, kasus aktif secara nasional berada pada angka 14,26%. Hal itu mengalami penurunan selama dua bulan terakhir.

Kemudian, untuk angka kesembuhan berada pada 82,77%  dan hal itu juga mengalami penurunan dibandingkan pada periode dua bulan yang lalu.

Selanjutnya, kasus harian aktif dilaporkan ada sebanyak 772.103 orang yang terpapar Covid-19. Untuk kasus sembuh sudah mencapai 639.103 orang.

Berikutnya untuk angka kematian sebesar 22.911, yang secara nasional masih berada di bawah rata-rata angka kematian global dengan selisih 0,81%.

Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kasus kematian masih cukup tinggi meskipun kasus aktif dan angka kesembuhan sudah jauh dari rata-rata global, tetapi lebih rendah dibandingkan pada bulan November yang lalu dengan selisih 12,83%.

Adapun menurut Doni, selisih penurunan dan peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia pada dua bulan terakhir terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah adanya libur panjang.

Hal itu tentunya harus menjadi catatan penting bagi setiap daerah, khususnya yang sebelumnya terus aktif melaporkan data kejadian dan masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan agar segera mengambil kebijakan sesuai arahan sebelumnya.

"Setelah libur panjang kami lihat peningkatan kasusnya luar biasa ketat," ujar Doni. "Ini alarm bagi kita semua, mohon ini kita cermati, terutama di daerah yang secara rutin setiap hari laporan yang kami terima belum mengalami penurunan," lanjutnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid