sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kasus Covid-19 tembus 100 ribu, Wiku: Ini bukan kabar menggembirakan

Indonesia kini menempati urutan ke-142 ranking global kasus Covid-19.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Senin, 27 Jul 2020 21:00 WIB
Kasus Covid-19 tembus 100 ribu, Wiku: Ini bukan kabar menggembirakan

Kasus Positif Covid-19 di Indonesia tembus 100.303 kasus setelah terjadi pertambahan baru sebanyak 1.525 kasus hari ini, Senin (27/7).

Menanggapi tingginya kasus Covid-19 yang tembus di angka seratus ribu itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan bahwa Indonesia masih dalam keadaan krisis. 

"Untuk itu kita perlu waspada," jelas Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta.

Indonesia, jelas Wiku, kini menempati urutan ke 142 dari 215 negara, berdasarkan total kasus per 1 juta populasi. Khusus di kawasan Asia, Indonesia menempati urutan ke 28 dari 49 negara.

Dia mengingatkan, kondisi ini tidak serta merta mencerminkan Indonesia aman. "Kita tidak boleh lengah dalam menghadapi Covid-19 ini," ujarnya.

Selain itu, Satgas Covid-19 juga mencatat penambahan daerah zona merah yang tersebar di 53 kabupaten/kota. Ini berarti terjadi penambahan kawasan zona merah dari sebelumnya di mana pada 19 Juli tercatat ada 35 kabupaten/kota.

Kawasan zona merah tersebut tersebar 15 provinsi, di antaranya Sumatera Utara (5), Sumatera Selatan (1), Sulawesi Utara (3), Sulawesi Tenggara (1), Papua (1), Sulawesi Selatan (1), Nusa Tenggara Barat (2), Kalimantan Timur (1) Kalimantan Tengah (4), Kalimantan Selatan (8), Jawa Timur (9), Jawa Tengah (8), Gorontalo (3), DKI Jakarta (5) dan Bali (1).

"Ini bukan kabar yang menggembirakan, dan ini perlu menjadi perhatian kita bersama," lanjut Wiku melansir covid19.go.id.

Sponsored

Pihaknya juga mencatat klaster penyumbang kenaikan kasus baru yakni pasar, tempat pelelangan ikan (TPI), pesantren, lokal transmisi, fasilitas kesehatan, seminar, mall, tempat ibadah dan perkantoran. 

Untuk itu, pihaknya memohon kerjasama satgas daerah agar betul-betul dilakukan monitoring dan evaluasi. "Andaikata terjadi penambahan kasus, berarti ada yang tidak sempurna dalam pelaksanaannya," pungkas Wiku.

Berita Lainnya
×
tekid